"Saat ini, kurs rupiah terhadap dolar AS masih di angka lebih dari Rp 14 ribu. Ini tentu menjadi tantangan Gubernur BI yang baru saja dilantik, Pak Perry. Perlu ada langkah nyata, dalam kaitan menjaga jangan sampai kurs rupiah kita semakin melemah," kata Taufik di Jakarta, Kamis (24/5/2018).
Taufik menambahkan, depresiasi rupiah mendatangkan banyak kerugian bagi Indonesia. Misalnya, selain cicilan utang luar negeri yang semakin mahal, inflasi dari sisi impor pun semakin tinggi. Pelemahan rupiah pun menyebabkan harga barang-barang impor, khususnya bagi industri lokal pengguna bahan baku impor, akan semakin mahal.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga: Permintaan Bankir pada Gubernur Baru BI |
Tantangan berikutnya, tambah Wakil Ketua Umum PAN itu, adalah persiapan Lebaran tahun ini. Menurutnya, peningkatan kebutuhan uang kartal harus diwaspadai oleh BI. Bank sentral harus mengantisipasi kebutuhan uang tunai yang menjadi pola musiman ini.
"Setiap mau Lebaran, masyarakat banyak menukarkan uang lamanya ke uang baru, termasuk pecahan uang kecil. BI harus dipastikan ketersediaan uang hingga daerah-daerah. Jangan sampai masyarakat kesulitan mendapat uang baru, karena BI gagal mengantisipasi ketersediaan uang," tandas Taufik.
Sebagaimana diketahui, hari ini, Perry Warjiyo resmi menjadi Gubernur BI periode 2018-2023 menggantikan Agus Martowardojo. Pelantikan dipimpin oleh Ketua Mahkamah Agung RI Hatta Ali. Sebelumnya, Perry lolos menjalani uji kelayakan dan kepatutan di Komisi XI DPR RI, dan disahkan pada Rapat Paripurna, awal April 2018 lalu.