Mimpi Jalur Sutra Jadi Cloud Economy di China

Laporan dari Xinjiang

Mimpi Jalur Sutra Jadi Cloud Economy di China

Fitraya Ramadhanny - detikFinance
Jumat, 25 Mei 2018 07:27 WIB
Foto: Fitraya Ramadhanny
Korla - Jalur Sutra adalah rute perdagangan peradaban Islam dan China. Ratusan tahun kemudian, ada mimpi menjadikan Jalur Sutra sebagai cloud economy di abad ke-21.

Semangat Jalur Sutra sebagai jalur ekonomi yang vital, ingin dibangkitkan kembali oleh pemerintah China melalui One Belt and One Read Initiative (OBOR). detikFinance pun diajak meninjau langsung ke Xinjiang, selaku core zone dari Silk Road Economic Belt (SREB)

State Council Information Office China dan Information Office Xinjiang Uyghur Autonomous Region mengajak kami ke Kota Korla di Xinjiang pada Selasa (8/5/2018). Kami mendatangi Korla Economic and Technological Development Zone.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


"Kami ingin mengembangkan cloud development zone. Jadi cloud economy ditambah internet, computing dan industri"Deputy Director Korla Economic and Technological Development Zone, Shuai Wen Wu
Ini adalah zona ekonomi khusus yang menjadi inkubator pengembangan ekonomi di Xinjiang yang masih kosong melompong. Total ada area seluas 140 km2 yang menjadi bagian dari zona pembangunan ekonomi ini.

"Kami mulai pada bulan Juli tahun 2000. Pada tahun 2011 sudah menjadi zona pembangunan ekonomi nasional. Kami mengembangkan industrialisasi dan e commerce. Kami akan dorong pembangunan ekonomi di wilayah barat China," kata Deputy Director Korla Economic and Technological Development Zone, Shuai Wen Wu.

Ada 22 entitas bisnis yang bergabung dengan valuasi bisnis mencapai 8,1 miliar Yuan dan pendapatan mencapai 3,5 miliar Yuan. Dalam 5 tahun mendatang, targetnya adalah meningkat 300 persen.

"Kami ingin mengembangkan cloud development zone. Jadi cloud economy ditambah internet, computing dan industri. Kita bikin zona pembangunan ekonomi virtual. Kami sebut Economic Development Zone in The Cloud," kata Shuai Wen Wu.

Jor-joran mengejar e-commerce sejauh ini sudah menarik 429 pelaku bisnis cloud economy. Pada 2020, target valuasi mereka adalah 20 miliar Yuan.


Gedung kantor mereka -dengan patung Charging Bull yang besar meniru di New York- menjadi tempat yang dinamakan Demonstration Base for National e-Commerce. Ini adalah pusat inovasi untuk anak muda, dan fresh graduate untuk memulai bisnis.

"Kami menyediakan co-working space untuk para pelaku start up. Kami sediakan air, listrik, konsultasi, rekrutmen, investasi, dan pengelolaan keuangan," ujarnya.

Apakah mimpi China mengubah Jalur Sutra jadi cloud economy ini akan berhasil? Waktu yang akan menjawabnya. (fay/dna)

Hide Ads