Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengatakan musim mudik Lebaran tahun ini mendapat amanah dari Presiden Joko Widodo (Jokowi) agar masyarakat bahagia saat melaksanakannya.
Bahagia di sini, kata Budi, pemerintah harus benar-benar mampu menjamin kelancaran arus mudik pada tahun ini. Musim mudik kali ini memiliki tagline 'guyub rukun' yang menggambarkan suatu kebahagiaan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Guna merealisasikan kebahagiaan bagi setiap masyarakat yang mudik, Budi mengaku sejak awal tahun sudah menyusun berbagai rencana, baik berkoordinasi dengan kementerian/lembaga terkait maupun dengan stakeholder seperti asosiasi di sektor perhubungan.
"Setelah itu mengadakan riset tentang apa prefensi orang mudik itu seperti apa? Dari situ kita membuat satu rencana, membuat suatu kolaborasi, membuat suatu manajemen bagi kerja agar ini tidak hanya ditunjang Kementerian Perhubungan, karena kekompakan tim akan menjadi penting, karena tidak ada artinya Kementerian Perhubungan itu kuat kalau kita tidak berkoordinasi dengan yang lain. Karena lingkup kerjanya harus didukung," ujar Budi.
Salah satu bentuk koordinasi mengamankan musim mudik Lebaran dari kemacetan, Kementerian Perhubungan sudah berkoordinasi dengan Kementerian PUPR yang tujuannya memastikan kesiapan infrastruktur jalan. Lalu dengan Kepolisian yang menjadi komando pengaturan lalu lintas selama musim mudik berlangsung.
Bentuk koordinasi yang dilakukan Kementerian Perhubungan dengan instansi lainnya untuk memberikan layanan dalam segala bentuk berjalan dengan baik.
"Sebenarnya ada risiko yang lebih besar dari sekedar kemacetan, ada yang kualitatif yang namanya tidak bahagia tadi, kedongkolan terhadap level of service jelek, itu satu kalkulasi yang harus kita hitung, tetapi kuantitatifnya adalah kerugian material bagi masyarakat itu harus kita hitung. Kalau tiba-tiba ada kecelakaan, kemacetan, itu secara kuantitas ada kerugian yang harus kita kalkulasi, jadi ada kerugian inmaterial dan material. Oleh karenanya, kerugian 2 signifikan ini harus kita kurangi dengan cara-cara melakukan upaya membuat mudik ini menjadi lebih baik," papar dia.
Untuk memberikan rasa nyaman kepada masyarakat, sejak awal tahun pemerintah pun sudah mensosialisasikan mengenai infrastruktur khususnya jalan yang menghubungkan Jakarta-Surabaya baik tol maupun non tol.
Mantan Direktur Angkasa Pura II ini juga meminta masyarakat agar tidak memiliki ekspektasi tinggi terhadap jalan tol Jakarta-Surabaya yang sudah bisa digunakan mudik tahun ini. Menurut Budi, jalur alternatif lainnya pun dalam kondisi yang layak dimanfaatkan seperti jalur pantai utara (pantura) dan pantai selatan (pansela).
"Apa yang kita lakukan, kita lihat jalannya bagus, kalau jalan bagus maka harus beri informasi kepada masyarakat jalan tol bukan segala, jalan tol alternatif menggunakan jalan Pantura, jalan nasional sama bagusnya, ini kita sampaikan," ungkap dia.
Kementerian Perhubungan juga mengatur waktu pengoperasian truk logistik sebelum dan sesudah Lebaran. Hal ini juga untuk menjamin kelancaran di jalan.
Selain itu, upaya yang dilakukan oleh Kementerian Perhubungan guna melancarkan arus mudik Lebaran dengan menyediakan angkutan massal untuk masyarakat secara gratis, khususnya bagi masyarakat yang menggunakan motor.
Angkutan mudik gratis yang disediakan Kementerian Perhubungan adalah melalui kapal laut, di sini pemudik bisa mengirimkan motor dan sebagai penumpang mudik tanpa dipungut biaya.
Selanjutnya menggunakan kereta api, pemerintah hanya menyediakan tiket gratis untuk motor saja. Sedangkan pemiliknya bisa menggunakan moda transportasi lain seperti bus atau kapal yang disediakan pemerintah. Selanjutnya, pemerintah juga menyediakan truk untuk mengangkut motor, dan bus untuk angkutan Lebaran.
"Mudik gratis ada satu cara yang simple melalui online, yang mau lebih simple datang ke Kementerian Perhubungan di Jalan Merdeka Barat Nomor 8, di situ kita setiap hari menampung, di beberapa stasiun juga kita buk, jadi simple sekali. Syaratnya sederhana, bawa KTP saja," ungkap dia. (zlf/zlf)