Di Depan Santri, Sri Mulyani Bicara Elon Musk Mau Tinggal di Mars

Di Depan Santri, Sri Mulyani Bicara Elon Musk Mau Tinggal di Mars

Eduardo Simorangkir - detikFinance
Jumat, 25 Mei 2018 22:50 WIB
Foto: Eduardo Simorangkir/detikFinance
Ponorogo - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan dunia saat ini mengalami perubahan pesat. Hal itu disampaikannya di hadapan para santri saat memberikan kuliah umum di Pondok Modern Darussalam Gontor, Ponorogo, Jawa Timur, Jumat malam (25/5/2018).

Menurut Sri Mulyani di tengah upaya Indonesia mencapai tujuan menjadi negara yang makmur, ada sejumlah tantangan yang harus dihadapi, baik dari dalam maupun luar. Mulai dari potensi cuaca buruk yang akan muncul dari pemanasan global, ketidakpastian nasib negara-negara uni Eropa, konflik di timur tengah, perang dagang, hingga revolusi industri 4.0.


"Dunia berubah sangat banyak. Ada yang namanya Elon Musk mau memulai kehidupan di Planet Mars karena di sana ternyata ditemukan air," kata Sri Mulyani.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Ada yang sudah menawarkan liburan itu tak lagi ke Bali, tapi ke ruang angkasa. Penumpangnya ada 6, bayar hampir US$ 1 juta per orang, terbang dalam 12 hari. Jadi dunia berubah begitu banyak," sambung mantan Direktur Pelaksana Bank Dunia itu.

Indonesia pun harus belajar banyak supaya tidak tertinggal dengan perubahan-perubahan yang terjadi.

"Karena pemimpin negara kita menitipkan negara ini untuk jadi negara yang makmur," kata Sri Mulyani.


Sri Mulyani menaruh banyak harapan ke lembaga pendidikan seperti pondok pesantren untuk menghasilkan generasi-generasi baru berkualitas yang bisa bersaing. Dia menjelaskan kepada para santri mengenai pentingnya Indonesia meningkatkan ekonominya di tengah perubahan yang sangat cepat tersebut.

"Ekonomi itu seperti kue yang dimakan oleh sekumpulan orang. Kalau makin banyak yang harus makan, maka kuenya juga harus diperbesar. Supaya makin besar, maka harus tumbuh. Kalau ekonomi tumbuh, maka negara kita yang jumlah penduduknya makin banyak makin tercukupi. Makanya kalau mengurus negara, pertumbuhan ekonominya harus cukup tinggi," katanya. (eds/hns)

Hide Ads