Warga Malaysia Urunan Bayar Utang Negara, Orang RI Perlu Tiru?

Warga Malaysia Urunan Bayar Utang Negara, Orang RI Perlu Tiru?

Hendra Kusuma - detikFinance
Sabtu, 26 Mei 2018 13:30 WIB
Foto: Rachman Haryanto
Jakarta - Mendengar kabar Perdana Menteri (PM) Malaysia Mahathir Mohamad akan memotong 10% gaji para menterinya, masyarakat Malaysia pun menyambut dengan aksi yang tak kalah populis.

Warga Malaysia ramai-ramai menggalang dana untuk mengurangi utang negara. Aksi itu dinamai "Please Help Malaysia's' yang bergerak di media sosial.

Aksi negara tetangga, tidak ada salahnya untuk diterapkan oleh Indonesia mengingat utang pemerintah pun sudah Rp 4.180,61 triliun per April 2018.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


Peneliti dari Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Bhima Yushistira menilai aksi yang dilakukan warga Malaysia cukup brilian.

"Idenya cukup brilian dengan membuat crowdfunding pelunasan utang. Meskipun hasilnya tidak seberapa dibandingkan total utang pemerintah yang akan dilunasi," kata Bhima saat dihubungi detikFinance, Jakarta, Sabtu (26/5/2018).

Bhima mengatakan, penggalangan dana untuk melunasi utang juga menjadi bagian pencerdasan publik terutama generasi muda. Sebab, utang jangka panja bukan menjadi stimulus perekonomian melainkan menjadi beban ke depannya.

"Karena utang adalah pajak yang ditunda, jika pemerintah berutang dalam jumlah besar sekarang, ke depannya akan dilunasi dari pajak generasi selanjutnya. Jadi model utang seperti itu harus dikurangi," terang Bhima.


Dengan demikian, menurut Bhima, pemerintah bisa mempertimbangkan menggalang pendanaan seperti aksi warga Malaysia yang membantu pemerintahannya demi kurangi utang negara.

"Indonesia harusnya bisa memulai hal yang sama, karena secara aplikasi fintech crowdfunding banyak pemain yang siap memfasilitasi," tutur dia.



Mahathir kejar terus dana 1MDB yang hilang misterius, tonton videonya:

[Gambas:Video 20detik]

(hns/hns)

Hide Ads