Sukses Uji Coba, Kereta LRT Palembang Melaju 35 Km/Jam

Palembang - Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi memastikan uji coba Light Rail Transit (LRT) di Palembang, Sumatra Selatan berjalan dengan baik. Menurutya, kereta sudah berjalan dengan kecepatan hingga 35 Km per jam saat tes dinamis.

"Sekarang sudah dilakukan tes dinamis, menurut laporan kereta LRT sudah bisa berjalan dengan kecepatan 35 Km/Jam di atas rel tanpa ada hambatan saat uji dinamis," kata Budi Karya saat ditemui di Palembang, Sabtu (26/5/2018).

Baca juga: LRT Palembang Melintas Mulus untuk Pertama Kalinya

Menurut Menhub, proyek pengerjaan LRT di Kota Palembang telah berjalan sesuai target. Seluruh progres pengerjaan mulai dari tiang hingga ke konstruksi dipastikan selesai pada Juli mendatang.

Dengan begitu, kereta LRT dapat segera beroperasi sebelum berlangsungya Asian Games mendatang. Sehingga LRT dapat digunakan sebagai transportasi massal oleh atlet dan official dari bandara ke komplek olahraga Jakabaring Sport City.

"Konstruksinya udah selesai semua, saat ini mulai menguji lintasan dengan kereta LRT yang real. LRT akan disiapkan dalam waktu dekat dan beroperasi kurang lebih 3 atau 4 minggu sebelum Asian Games berlangsung," katanya.

"Kita mau LRT bisa digunakan oleh atlet dan official saat Asian Games, termasuk oleh masyarakat Palembang. LRT juga akan menjadi contoh untuk kemajuan di Kota Palembang bagi daerah lain," kata putra kelahiran Sumatera Selatan ini.

Baca juga: Diuji Coba, Kereta LRT Palembang Mulus Melintas di Atas Rel

Sebagaimana diketahui, kereta LRT baru saja dilakukan uji dinamis pada Selasa (22/5) dari pukul 21.00 WIB hingga dini hari. Uji dinamis dilakukan mulai dari Depo menuju stasiun OPI dan stasiun Jakabaring.

Tidak ada kendala berarti dalam uji coba dinamis yang dilakukan diatas rel. Kereta juga diketahui dapat berjalan mulus saat melakukan uji coba pengereman dan uji kelistrikan.

Uji dinamis sendiri, kata Suranto, dihadiri langsung beberapa instansi terkait yang terlibat pembangunan LRT.Seperti INKA, PT KAI, PT Waskita Karya, PT LEN Industri, SMEC, serta BTP Sumbagsel. (dna/dna)