.webp)
Hal tersebut dikatakan salah satu tukang permak pakaian Salim, ia mengaku sehari hari membongkar pakaian merupakan pekerjaan utama. Biasanya Salim mendapat satu sampai dua pelanggan per hari namun saat ini pelanggan sudah mulai banyak memakai jasanya.
"Sekarang bisa sama seperti weekend bisa sampai 10 (pelanggan) hanya memang nggak setiap hari," kata dia kepada detikFinance, di Jalan Manggarai 6, Senin (29/5/2018).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Hal itu tampak dari pantauan detikFinance yang siang ini mengunjungi kawasan permak pakaian di Jalan Manggarai Utara VI. Sekitar 12 tukang tampak sibuk membuka jahitan beberapa pakaian, untuk kemudian dipotong dan dijahit kembali sesuai keinginan konsumen.
Namun ada beberapa juga diantaranya yang masih mempersiapkan peralatan dan membersihkan mesin jahit untuk mulai membongkar pakaian para konsumennya.
 Foto: Rengga Sancaya |
Bulan puasa memang kerap menjadi waktu yang ditunggu-tunggu oleh salim dan kawan kawannya di kawasan Manggarai. Pasalnya para konsumen akan mulai antre jika sudah mulai dekat Lebaran. Contohnya di H-7 tahun lalu, Salim bisa membongkar 40-50 pelanggan.
"Kalau sudah dekat ke Lebaran itu mulai sibuk, bisa 40 lebih. Kan satu pelanggan itu nggak bawa satu baju. Pasti beberapa dan itu pasti sibuk," kata dia.
Untuk mempersiapkan momen tersebut Salim mengaku hanya mempersiapkan banyak jarum, aneka warna benang dengan warna dasar serta menjaga kesehatan.
Salim mengaku baju jenis apapun bisa dibongkar. Seperti kemeja, gamis, celana, hingga jaket. Baik itu dipesan untuk dipotong sesuai ukuran tubuh atau dibuat agak besar dan longgar, semua bisa dibongkar sesuai kebutuhan pelanggan.
"Nanti pelanggan yang datang tinggal bilang maunya pakaiannya dipotong seperti apa, kemudian badannya diukur setelah itu proses permak bisa ditunggu. Paling 15 menit," kata dia. (dna/dna)
