Dapat THR Lebih? Mending Buat Beli Saham Murah Ini

Dapat THR Lebih? Mending Buat Beli Saham Murah Ini

Danang Sugianto - detikFinance
Senin, 28 Mei 2018 12:41 WIB
Foto: Rachman Haryanto
Jakarta - Tren penurunan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) membuat banyak saham-saham ikut merosot, tak terkecuali saham-saham unggulan di indeks LQ45.

Banyak dari para analis yang memandang bahwa saham-saham di pasar modal sekarang sudah terbilang murah. Sebab nilai sahamnya berada di bawah fundamentalnya.

Hal itu tentu menjadi peluang yang baik untuk berinvestasi. Apalagi bagi kalian yang memiliki uang lebih dari THR yang akan didapat sebentar lagi.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


Analis Senior Binaartha Sekuritas Reza Priyambada mengatakan, jika pasar kembali menguat tentu saham-saham yang murah itu akan memberikan return yang besar. Dia menyarankan untuk memilih saham berkapitalisasi besar dan berada dalam indeks LQ45.

"Tentu yang dipilih saham-saham big cap, karena sudah tertekan paling dalam. Itu mungkin bisa dicermati. LQ45 tapi yang big cap," tuturnya kepada detikFinance, Senin (28/5/2018).

Dari sisi sektoral, Reza menyarankan untuk memilih saham-saham big cap di sektor perbankan dan konsumer. Sebab kedua sektor tersebut sudah melemah cukup dalam.


Untuk saham yang direkomendasikannya di antaranya PT Astra Internasional Tbk (ASII), PT United Tractor Tbk (UNTR), PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR) dan PT Gudang Garam Tbk (GGRM).

Di sisi lain, pelaku pasar bisa memilih saham-saham murah dari sisi price earning ratio (PER). Rasio yang membandingkan harga saham dengan laba per saham itu biasanya digunakan untuk melihat apakah harga saham tersebut murah atau mahal.

"Kalau pelaku pasar mau cari yang PER rendah ya beberapa saham yang bigcap yang rendah itu PT Indah Kiat Pulp and Paper Tbk (INKP) 9,3 kali, PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) 9,4 kali dan PT Indo Tambangraya Megah Tbk ITMG 9,58 kali," ujarnya.



(zlf/zlf)

Hide Ads