Setelah Brexit, Italexit Menyusul?

Setelah Brexit, Italexit Menyusul?

Zulfi Suhendra - detikFinance
Rabu, 30 Mei 2018 15:05 WIB
Foto: REUTERS/Remo Casilli
Jakarta - Krisis politik yang terjadi di Italia membuat investor global khawatir. Mereka bahkan memprediksi bahwa nasib Italia sama dengan Inggris, yaitu keluar dari Uni Eropa.

Pasar saham di dunia rontok pada Selasa dan investor menginginkan imbal hasil yang lebih tinggi dari surat utang pemerintah Italia. Indeks utama di Bursa Italia melanjutkan pelemahannya, anjlok lagi 3%. Saham-saham bank yang paling terpukul, anjlok sampai 5%.

Investor cemas akan krisis politik yang terjadi di Italia ini bisa berdampak buruk ke negara-negara tetangga. Imbal hasil pada utang di Spanyol, Portugal, dan Yunani melonjak, dan bursa saham AS pun dibuka melemah.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Italia akan melangsungkan pemilihan umum baru setelah politisi populis gagal membentuk pemerintahan, dan partai radikal bisa meraih suara lebih banyak lagi. Investor pun khawatir, pemilu ini akan berakhir pada referendum Italia.

Sejumlah analis pasar khawatir Italia pada akhirnya akan meninggalkan Uni Eropa. Skenario yang mereka sebut: 'Italexit' atau bisa juga 'Quitaly'.

Risiko besar adalah bahwa politisi Italia akan berhenti mengikuti aturan euro, atau bahkan mungkin membuang mata uang tersebut. Euro melemah 1% terhadap dolar Selasa kemarin. Kecemasan investor pun dinilai terbukti.


"Krisis mata uang euro adalah skenario terburuk," kata ekonom di Barenberg Bank, Florian Hhhense seperti dikutip dari CNN, Rabu (30/5/2018).

Italia punya ekonomi terbesar ketiga di Eropa, menyumbang 15% GDP di kawasan tersebut.

Belum jelas, platform apa yang akan digunakan partai populis pada pemilihan nanti. Tapi analis memprediksi tidak mungkin Italia akan berhenti menggunakan euro.

(zlf/ang)

Hide Ads