Stok Aman tapi Harga Naik, Kementan: Bisa Jadi Masalah Distribusi

Stok Aman tapi Harga Naik, Kementan: Bisa Jadi Masalah Distribusi

Robi Setiawan - detikFinance
Kamis, 31 Mei 2018 21:40 WIB
Foto: Dok Kementan
Jakarta - Kepala Badan Ketahanan Pangan Kementerian Pertanian (Kementan), Agung Hendriadi mengomentari kenaikan harga yang biasa terjadi menjelang Idul Fitri 2018. Dirinya mengatakan, jika stok komoditas cukup namun harga di pasar mengalami kenaikan, bisa jadi distribusi bermasalah.

"Jika ketersediaan cukup tapi harganya naik, bisa jadi masalah distribusi tidak lancar," kata Agung, dalam keterangan tertulis, Kamis (31/5/2018).

Walau demikian, Agung berharap, dengan stok komoditas yang cukup, kenaikan harga yang terjadi di pasar dapat turun dan kembali stabil dalam watu 1-2 hari.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Tapi, dengan cukupnya ketersediaan, saya harap 1-2 hari harga akan turun dan stabil sampai pasca lebaran," kata Agung.

Sementara itu, Wakil Ketua Komisi IV DPR, Viva Yoga Mauladi memimpin inspeksi mendadak (sidak) bersama Kementerian Pertanian, Kementerian Kelautan dan Perikanan, Bulog, dan BPOM ke pasar tradisional Wonokromo, dan retail modern di Surabaya, pada Kamis (31/5/2018). Hal ini dilakukan untuk memastikan tidak adanya gejolak kenaikan harga pangan.

Setiba di pasar Wonokromo, Viva langsung berdialog dengan pedagang daging sapi di sana.

"Berapa sekilo harga daging sapi?" kata Viva.

"Sekilo masih Rp 110 ribu, pak. Harganya masih sama dengan beberapa hari lalu," kata Husniah, pedagang daging sapi di pasar Wonokromo.

Selanjutnya, Viva juga mengajak diskusi pedagang daging ayam di sana.

"Harganya masih Rp 36 ribu, pak. Tapi kalau seekor ini lebih dari satu kilo," ujar Fauzan, pedagang daging ayam di pasar Wonokromo.

"Dibanding beberapa hari lalu?" tanya Viva.

"Masih sama aja pak harganya. Kami tidak mengambil untung banyak, takut ngga laku juga," kata Fauzan.

Seusai keliling pasar Wonokromo, kunjungan dilanjutkan ke pasar retail modern di Jalan A. Yani. Di retail modern ini didapati harga daging sapi beku dan daging kerbau beku Rp 80 ribu perkilo, sedangkan daging ayam dijual Rp 31 ribu perkilo, dan telur Rp 21.500.

Dari kunjungan ini, dirinya mengatakan masih adanya sedikit kenaikan harga yang terjadi pada daging sapi dan daging ayam. Namun, menurutnya hal ini umumnya ditemukan di pasar tradisional, sedangkan pasar modern harganya sudah sesuai standar.

"Dari hasil kunjungan ini, kita masih menemukan komoditas pangan mengalami sedikit kenaikan harga, seperti daging sapi dan daging ayam, terutama di pasar tradisional, sedangkan di pasar retail modern harga sudah sesuai standar," jelas Viva.

Viva mengatakan, kenaikan harga ini bisa diakibatkan karena proses distribusi. Menurutnya dalam hal ini pemerintah harus turun tangan ikut mengatasi panjangnya rantai distribusi, agar tidak merugikan konsumen serta menambah keuntungan produsen.

"Panjangnya rantai distribusi perlu diantisipasi pemerintah, agar jangan sampai kenaikan harga merugikan konsumen, tetapi tidak menambah keuntungan petani produsen," pungkas Viva. (ega/hns)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads