Melihat kondisi tersebut, para pengusaha hotel yang tergabung dalam Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) khawatir pendapatannya kembali merosot akibat kejadian tersebut.
"Sebenarnya di Yogyakarta ada 3 hal yang membuat saat ini kami terpuruk, pertama puasa karena memang itu siklusnya low season, ditambah teroris di Surabaya dan sekarang Gunung Merapi meletus," kata Ketua PHRI Yogyakarta Istijab M. Danunagoro kepada detikFinance, Jumat (1/6/2018).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga: Gunung Merapi Erupsi Lagi Pagi Ini |
Untuk daerah Yogyakarta, Istijab mendapatkan laporan pembatalan pesanan kamar hotel. Hal itu membuat penurunan tingkat hunian hotel di Yogyakarta.
"Saat ini saja tingkat hunian sudah turun 10-15%. Itu akibat pembatalan karena khawatir terutama karena kondisi Gunung Merapi," tuturnya.
Jika kondisi ini berlangsung lama, Istijab memprediksi tingkat hunian hotel di Yogyakarta akan turun hingga 20%.
Baca juga: Foto: Erupsi Gunung Merapi Pagi Ini |
Untuk saat ini rata-rata tingkat okupansi hotel berbintang di Yogyakarta mencapai hanya 30-40%. Sedagkan untuk hotel non berbintang hanya 10-155.
"Untuk hotel berbintang banyak yang membatalkan pesanan. Mereka lebih memilih ke Bali atau tempat lainnya," tuturnya. (hns/hns)