Sri Mulyani menyebut, kondisi neraca keuangan BUMN ini harus tetap dikelola dengan baik dan sehat, meskipun BUMN tersebut mempunyai kewajiban melakukan percepatan pembangunan bagi publik.
"Pemerintah juga akan memperhatikan kondisi keuangan BUMN karya yang banyak tugas pembangunan infrastruktur. Ini salah satu yang terus dilakukan melalui pemantauan neraca BUMN dan menjaga agar tidak mendapatkan masalah baik dari sisi cashflow atau profitabiltas," ungkap dia awal pekan ini.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Khusus untuk BUMN karya, Mantan Direktur Pelaksana Bank Dunia ini menuturkan penugasan membangun infrastruktur menjadi salah satu yang menekan neraca keuangan.
"Untuk BUMN yang banyak lakukan kegiatan infrastruktur, kami akan lihat terus menerus kebutuhan cashflow-nya, ada beberapa dari sisi cashflow karena mereka melakukan penalangan untuk pembelian tanah, kami akan koordinasi dengan Menteri BUMN agar penggantian bisa dilakukan tepat waktu sehingga cashflow bisa dikurangi tekanannya," jelas dia.
Sri Mulyani juga meminta Menteri BUMN Rini Soemarno untuk meningkatkan pembiayaan dengan ekuitas, bisa juga melakukannya dengan sekuritisasi, dan selanjutnya meningkatkan efisiensi dalam operasionalnya.
"Terutama yang memegang peranan dalam menjalankan berbagai penugasan pemerintah terutama di bidang subsidi. menurut Menteri BUMN, akan terus lakukan kajian terhadap aset mereka khususnya greenfield project untuk mengurangi tekanan mereka," ujar dia. (dna/dna)