Kesiapan itu termasuk sarana serta prasarana pendukung untuk menunjang pelaksanaan pertemuan internasional di Bali pada Oktober mendatang.
"Dari persiapan ini kami laporkan progres sudah 77% atau mungkin sudah 80%. Semua bidang-bidang yang termasuk dalam check list yang kami miliki berjalan baik," katanya usai rapat koordinasi (rakor) di Kantor Kementerian Keuangan, Jakarta, Senin (4/6/2018).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kami diskusi baik masalah keamanan, masalah visa, bea cukai, masalah kesehatan, masalah digital ekonomi, nanti akan jadi showcase kita juga. Kemudian menyangkut masalah pariwisata, dan sebagainya, banyak sekali. Sudah kita diskusikan satu satu sampai tadi, tidak ada hambatan berarti," jelasnya.
Luhut menyampaikan waktu yang dimiliki Indonesia sebagai tuan rumah IMF-World Bank, tinggal 125 hari lagi untuk mempersiapkan penyelenggaraan tersebut. Meetings Team Secretariat (MTS) juga ikut mengevaluasi kesiapan Indonesia.
"MTS yang jadi pemeriksa dari Washington, mereka April kemarin ada di sini. Juga kita di Washington kemarin, dan nanti Juli, Agustus final kunjungan MTS kemari. Sekarang tinggal 125 hari dari pelaksanaan annual meeting," tambah Luhut.
Sebagaimana diketahui, hari ini baru saja dilaksanakan rapat koordinasi (rakor) pada pukul 11.00 WIB. Rapat membahas kesiapan Indonesia sebagai tuan rumah pertemuan IMF-World Bank.
Hadir dalam rapat Menteri Keuangan Sri Mulyani, dan Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo. (ang/ang)