"Ya kita sudah sampaikan juga. Presiden juga sampaikan kepada perdana menteri (India) pada waktu kesini untuk diminta untuk ditinjau. Beberapa kali pertemuan juga sudah menyampaikan ke Mendag india," terang Enggartiasto di Kementerian Perdagangan , Selasa (5/6/2018).
Sebagai informasi, dikutip dari CNBCIndonesia.com, Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (GAPKI) melaporkan ekspor minyak sawit Indonesia pada Januari-April 2018 turun 4% dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu, menjadi 10,24 juta ton.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Namun, pengiriman ke India justru turun 15% dari 408.650 ton pada Maret 2018 menjadi 346.280 pada April 2018. Hal ini diyakini karena naiknya bea masuk minyak sawit yang dikenakan India.
Adapun ekspor ke Amerika Serikat (AS) anjlok 42% dari 106.570 ton menjadi 62.160 ton. Permintaan yang turun drastis dari ini karena stok kedelai di Negeri Paman Sam sangat tinggi akibat retaliasi dagang China terhadap AS.
Enggar menambahkan ada peluang lagi untuk Indonesia agar mendorong penjualan sawit untuk jalur ekspor ke Eropa.
"Ke Eropa kita dorong lagi dan ya kan kemarin naik 27%, ya terus kita turun sekarang ini year on year 2016-2017," kata dia. (hns/hns)