Bisa Nggak Ya RI Bikin Tong Sampah Seperti Buatan Jerman?

Bisa Nggak Ya RI Bikin Tong Sampah Seperti Buatan Jerman?

Sylke Febrina Laucereno - detikFinance
Kamis, 07 Jun 2018 07:41 WIB
Bisa Nggak Ya RI Bikin Tong Sampah Seperti Buatan Jerman?
Jakarta - Anggaran Pemerintah Provinsi DKI Jakata lagi-lagi menggegerkan masyarakat. Bayangkan saja, untuk tong sampah pihak mesti mengeluarkan sebanyak Rp 9,5 miliar.

Lebih lanjut, pada awalnya tong sampah tersebut dikakukan okeh Pemprov Surabaya. Kemudian diikuti Pemprov DKI Jakarta hingga akhirnya memesan sehanyak 2.600 unit

Sekadar infomasi, berdasarkan data dari screenshot situs e-Katalog LKPP, pengadaan tong sampah sebanyak 2.640 buah dengan harga satuan US$ 253,62 atau Rp 3.599.375,04. Ada pula ongkos kirim sebesar USD 5.581 atau Rp 79.205.552.

Lantas, dikutip detikFinance dari berbagai sumber, ini fakta soal tong sampah made in jerman di Indonesia:

Menurut Sekjen Asosiasi Industri Olefin, Aromatik dan Plastik Indonesia (Inaplas) Fajar Budiono pada dasarnya industri di Indonesia bisa membuat tong sampah layaknya tempat sampah buatan Jerman. Hanya saja, industri di Indonesia saat ini belum melakukannya.

"Bisa banget kita sudah biasa bikin. Itu dimensinya nggak gede-gede amat, kita saja bisa bikin 2-3 meter kubik. Kita siap, tapi belum pernah dibikin di Indonesia tapi kalau mau dibikin itu cetakannya beda," katanya kepada detiKFinance.

Lebih lanjut ia menjelaskan pada dasarnya pembuatan tong sampah tersebut sama halnya dengan yang dibuat di luar negeri, yakni pencairan batang plastik dan kemudian pencetakan.

Namun, saat ini industri di Indonesia belum memiliki cetakan persegi karena selama ini belum ada permintaan dari pemesan untuk membuat tong sampah berbentuk persegi

Maka dari itu, bila ada yang memesan tong sampah model tersebut membutuhkan waktu beberapa lama. Pasalnya, industri mesti terlebih dahulu membeli cetakan dari Jerman.

"Pemesanannya, lama tergantung banyaknya, dan kerumitan tong sampahnya. Tapi paling 6 bulan," jelasnya.

Untuk membuat tong sampah jerman, Sekjen Asosiasi Industri Olefin, Aromatik dan Plastik Indonesia (Inaplas) Fajar Budiono memperkirakan biaya yang perlu dirogoh untuk mendapatkan tong sampah made in Jerman buatan lokal berkisar Rp 5 juta.

Angka tersebut sudah menghitung biaya pembelian bahan baku hingga proses produksi dari mulai pencetakan hingga pewarnaan. Menurutnya, angka tersebut tidak terlalu mahal untuk memproduksi tong sampah dengan ukuran yang ada saat ini. Apa lagi, ia menambahkan, kebutuhan bahan baku juga tidak besar hanya sekitar 1-2 kg dan biaya bahan bakunya hanya Rp 23 ribu/kg atau setara dengan Rp 46 ribu/kg untuk satu unit tong sampah.

"Di bawah Rp 5 juta ya (biaya produksinya). Soalnya, pakai bahannya (plastik) paling berapa kg sih satu tong paling 1-2 kg kan harganya internasionalnya saja nggak sampai Rp 23 ribu/kg tapi belum prosesnya," ungkapnya kepada detikFinance.

Dengan demikian, biaya produksi akan sangat bergantung dengan efisiensi mesin yang digunakan masing-masing produsen.

Tong sampah made in Jerman memang pada dasarnya belum pernah diproduksi oleh industri di Indonesia. Hal tersebut karena belum adanya permintaan tersebut.

Sekjen Asosiasi Industri Olefin, Aromatik dan Plastik Indonesia (Inaplas) Fajar Budiono mengatakan, di Indonesia sendiri belum ada produsen yang memproduksi tong sampah dengan bentuk seperti tong sampah made in Jerman.

"Kita siap, tapi belum pernah dibikin di Indonesia," kata Fajar.

Kendalanya, kata dia, adalah saat ini industri di Indonesia belum memiliki cetakan persegi karena selama ini belum ada permintaan dari pemesan untuk membuat tong sampah berbentuk persegi.

Maka dari itu, bila ada bila ada yang ingin membeli tong sampah model tersebut, dimasukkan dalam kategori pesanan khusus yang membutuhkan waktu pemesanan cukup lama. Pasalnya, industri mesti terlebih dahulu membeli cetakan dari Jerman.

"Pemesanannya, lama tergantung banyaknya, dan kerumitan tong sampahnya. Tapi paling 6 bulan," jelasnya.

Senada dengan Fajar, Wakil Ketua Inaplas, Budi Susanto Sadiman juga yakin pada dasarnya industri di Indonesia mampu membuat tong sampah tersebut. Namun satu permasalahannya, yaitu ketidakadaan cetakan persegi.

"Kira-kira berbeda jadi belum ada. Kalau ada model seperti itu ya di digambar, dibikin dulu. Itu bisa dipesan (cetakannya) dari China, buatan Eropa, buatan Jepang," pungkasnya.

Salah satu kendala mengapa belum ada produsen RI yang memproduksi tong sampah seperti yang dibuat Jerman alias tong sampah made in Jerman, adalah karena belum ada yang memiliki cetakan plastik untuk membuat tong sampah dengan ukuran dan bentuk yang mirip.

Tong sampah buatan Jerman berukuran cukup besar dengan bentuk kotak.

Sekjen Asosiasi Industri Olefin, Aromatik dan Plastik Indonesia (Inaplas) Fajar Budiono mengatakan, bila ingin memproduksi tong sampah serupa maka perlu diperhatikan jumlah pesanannya agar efisien.

Pasalnya, investasi untuk membeli mesin cetak tong sampahnya saja sudah terbilang mahal.

"Alat cetak sendiri dipesan dan harganya bisa sampai Rp 5 miliar," ungkapnya kepada detikFinance.

Sehingga, bila permintaan atau pesanan tak memadai maka produsen bisa rugi lantaran sudah berinvestasi cukup besar namun pembelinya tidak ada.

Belum lagi, ada masalah ketersediaan bahan baku. Menurut Direktur Pengembangan Bisnis Asosiasi Inaplas, Budi Susanto Sadiman saat ini, ketersediaan bahan baku plastik dalam negeri baru mencapai 4 juta ton. Padahal, kebutuhan bahan baku plastik di Indonesia sebanyak 6 juta ton sisanya masih dilakukan impor.

"Kebutuhan plastik Indonesia berjumlah 6 juta ton tahun 2017. Dalam negeri baru terpenuhinya sekitar 4 juta ton," pungkasnya.

Untuk itu, bila ingin tong sampah made in Jerman diproduksi di Indonesia, maka perlu dihitung juga ketersediaan bahan bakunya.

Hide Ads