Benih Bawang Putih Impor asal Taiwan Hasilkan 10 Ton per Hektar

Benih Bawang Putih Impor asal Taiwan Hasilkan 10 Ton per Hektar

Akfa Nasrulhaq - detikFinance
Jumat, 08 Jun 2018 12:30 WIB
Foto: Dok. Kementan
Jakarta - Direktur Sayuran dan Tanaman Obat Kementerian Pertanian, Prihasto Setyanto berharap penanaman bawang putih tahun ini bisa lebih banyak. Sebab, bibit bawang putih impor dari Taiwan cocok dengan kondisi tanah Indonesia. Bibit bernama Great Black Leaf (GBL) itu bisa menghasilkan 10 ton hektar.

"Melihat hasil panen yang melimpah, ditambah lagi dengan bawang putih GBL asal Taiwan yang terbukti bisa menghasilkan, kami berharap penanaman bawang putih pada tahun 2018 bisa lebih luas dan masif," ungkap Prihasto dalam keterangan tertulis, Jumat (8/6/2018).

Hal itu disampaikan Prihasto dalam kunjungannya ke lahan budidaya bawang putih Kecamatan Parakan, Bansari dan Kledung Kabupaten Temanggung sekaligus meninjau gudang penyimpanan calon benih, pada Kamis kemarin.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dengan adanya bibit impor tersebut, pria yang akrab disapa Anton itu mengatakan petani dan importir tak perlu cemas untuk menanam bawang putih. Sebab bibit tersebut sudah terbukti bisa beradaptasi dan menghasilkan di Indonesia.

"Petani dan para importir tidak perlu cemas atau ragu untuk menanam bawang putih, karena benih dari hasil panen saat ini sudah terbukti mampu tumbuh, berumbi dan menghasilkan", tambah Anton.


Menurut Prihasto, kebutuhan konsumsi bawang putih nasional sangat tinggi. Untuk itu pihaknya terus mendorong petani dan pelaku usaha untuk menanam bawang putih lebih luas pada tahun ini.

"Untuk kebutuhan konsumsi langsung saja, sekurang-kurangnya kita butuh 550 ribu ton setahun. Belum lagi permintaan industri, horeka dan benih yang bisa mencapai 30 ribu ton per tahun", papar Anton.

Anton menyampaikan, Direktorat Jenderal Hortikultura siap memfasilitasi para importir bawang putih yang bermitra dengan kelompok tani binaan Dinas Pertanian Kabupaten/Kota untuk kerja sama penanaman bawang putih di dalam negeri.

"Tahun ini diperkirakan 7.400 hektar penanaman bawang putih akan ditanam oleh importir bekerjasama dengan kelompoktani sebagai wujud komitmen wajib tanam dan wajib menghasilkan bawang putih di dalam negeri", terang Anton.

Melalui dana APBN 2018, Kementerian Pertanian mengalokasikan bantuan pengembangan kawasan bawang putih seluas 6.100 hektar lebih dalam bentuk bantuan benih, pupuk dan sarana produksi pendukung lainnya.

"Silakan petani atau teman-teman importir menanam. Benih Insya Allah tersedia, baik lokal maupun impor Taiwan. Jika masih kurang bisa impor dari India, Mesir atau Yunnan China Selatan. Kami tidak menyarankan menggunakan benih asal China bagian utara karena kemungkinan besar tidak bisa berumbi pada kondisi iklim di Indonesia", ujar Anton.

"Pengembangan bawang putih secara masif ini melibatkan pendanaan APBN, swadaya petani, wajib tanam pelaku usaha dan dukungan investor, guna mewujudkan swasembada 2021 sesuai arahan Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman," tambahnya.

Menurut Anton, kunci keberhasilan budidaya bawang putih terletak pada faktor ketepatan memilih benih, yang memegang peranan 50-60%.


Dalam kunjungan tersebut, turut didampingi Kepala Dinas Pertanian Temanggung H. Masrik Amin Zuhdi. Pihaknya menyatakan siap untuk mendukung penyediaan benih baik jenis lokal maupun GBL asal Taiwan.

"Setidaknya tersedia calon benih bawang putih sebanyak 4.500 ton lebih yang tersebar di beberapa udang penangkar dan rumah petani se-Kabupaten Temanggung. Kebutuhan lokal sendiri sekitar 2.000 ton sehingga kami surplus benih", papar Masrik.

Calon benih tersebut merupakan sebagian hasil panen periode tanam November 2017-Januari 2018 lalu yang mencapai luas 1.500 hektar lebih. Untuk harga benih itu sendiri, Masrik menngungkapkan saat ini sudah tidak setinggi tahun lalu.

"Harga pasaran benih di Temanggung saat ini antara Rp 45.000-Rp 50.000 untuk kering 3 bulan, dan Rp 55.000/kg untuk kering 5 bulan dan siap tanam. Harga calon benih kondisi kering 15 hari dijual Rp 35.000/kg", kata Masrik.



Saksikan juga video 'Sandi Mewanti-wanti Pedagang Bawang Putih':

[Gambas:Video 20detik]



(ega/ega)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads