Demikian disampaikan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono saat berkunjung ke Ngawi, Jawa Timur, Minggu (10/6/2018).
"Sehingga beliau ambil keputusan di lapangan langsung ini sudah disepakati, dari BUJT, Perhubungan. Korlantas tadinya 5 km kalau ada antrean 5 km dibuka bebas supaya lepas," kata dia.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Namun berdasarkan pantauan di lapangan, untuk mengurai kemacetan maka tol perlu dibuka secara gratis jika antreannya lebih dari 3 km.
"Dipertimbangkan 3 km apalagi kondisi panas itu bisa dilepas (digratiskan)"Menteri PUPR Basuki Hadimuljono. |
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengatakan, pengelolaan tol selama Ramadan di bawah koordinasi Korlantas. Menurutnya, Korlantas bisa mengambil keputusan jika macet sampai 3 km.
"Kita sepakat segala keputusan dan diskresi diberikan Kakorlantas, tapi memang lebih 3 km kurang manusiawi. Oleh karenanya kita sepakat untuk memberikan tentunya didasari oleh rapat-rapat yang dilakukan Kakorlantas di wilayah tersebut," ujarnya.
Kapolri Jenderal Tito Karnavian mengatakan, keputusan itu bukan berarti menggratiskan tol seterusnya. Tito bilang, hal itu hanya sementara untuk mengurai kemacetan di pintu tol.
"Begitu kemudian lebih 3 km pos setempat berembuk melakukan diskresi sehingga tidak bayar, lanjut. Tapi ekornya kembali 3 km lagi. Bukan berarti lepas semua kasihan, rugi. Tapi jangan juga untung berlebihan, begitu 10 km ini banyak mau bayar kasihan masyarakat, pemerintah harus ngalah," tutupnya. (dna/dna)