Terlalu Lama di Tol, Saldo e-Money Tak Dipotong Tapi Harus Bayar Cash

Terlalu Lama di Tol, Saldo e-Money Tak Dipotong Tapi Harus Bayar Cash

Fadhly Fauzi Rachman - detikFinance
Senin, 11 Jun 2018 16:29 WIB
Foto: Rengga Sancaya
Jakarta - Terlalu lama berada di jalan tol dapat membuat kartu uang elektronik jadi tak bisa digunakan. Walau begitu, bukan berarti saldo di dalam kartu uang elektronik akan terpotong atau bahkan hilang.

General Manager (GM) Jasa Marga Cabang Purbaleunyi Reza Febriano menjelaskan ketika kartu uang elektronik tidak terbaca mesin reader, bukan berarti saldo yang ada di dalam kartu bakal terpotong.

Hanya saja karena kartu tidak dapat digunakan maka pengguna jalan harus menjalankan transaksi secara manual, yakni menggunakan uang cash.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Jadi kalau waktunya lebih, ya kita transaksinya secara manual. Tapi nggak ada pemotongan saldo apapun, nggak ada denda dan sanksi tidak ada, jadi cuma bayar secara manual saja dengan petugas," katanya kepada detikFinance, Jakarta, Senin (11/6/2018).


Reza memastikan, bahwa saldo dalam uang elektronik tidak akan hangus atau terpotong. Dia menjelaskan, uang elektronik tidak dapat digunakan bila terlalu lama lantaran data asal gerbang tol (GT) saat masuk tidak terbaca. Sehingga transaksi harus dijalankan manual dan dibantu petugas.

"Kenapa (kartu) tidak bisa dibacakan itu karena data asal gerbang untuk sistem pengoperasian tertutup tidak bisa dibaca. Otomatis kan tidak bisa digunakan. Kalau transaksinya tetap berjalan, nanti dibantu sama petugas," kata dia.

Lebih lanjut Reza menjelaskan aturan ini merupakan Standar Operasional Prosedur (SOP) dalam pengoperasian transaksi elektronik. Aturan ini sejatinya sudah mulai berlaku seiring dengan penerapan dari uang elektronik di jalan tol.

"Sebenarnya itu bagian dari SOP kita juga. Jadi untuk monitoring, karena masuk dengan keluar juga harus monitor. Petugas kan juga punya hak untuk validasi kalau terlalu lama di jalan tol bisa dicek," katanya.

(fdl/fdl)

Hide Ads