Pihak manajemen Garuda melalui Sekretaris Perusahaan Hengki Heriandono pun menanggapi ancaman mogok kerja tersebut. Saat ini masalah tersebut masih dimediasi oleh Satgas yang dibentuk oleh pemerintah dalam hal ini Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman.
Hengki mengatakan bahwa pihaknya mengapresiasi langkah para pilot serta karyawan mendukung kelancaran operasional selama peak season Lebaran 2018 ini. Namun manajemen menyayangkan sikap pilot dan karyawan yang tetap melakukan ancaman mogok kerja.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Hengki mengatakan bahwa manajemen telah berulang kali mengajak Sekarga dan APG untuk berkomunikasi dalam berbagai forum formal dan informal. Dia bilang bahwa manajemen mendukung upaya Satgas serta mengimbau Sekarga dan APG untuk benar-benar mempercayai upaya pemerintah dan memberikan kesempatan Satgas untuk dapat menyelesaikan masalah.
"Manajemen berharap seluruh karyawan Garuda Indonesia untuk tetap bekerja sesuai dengan tugas masing-masing. Aksi mogok bukanlah solusi, masih ada upaya yang dapat dilakukan untuk mencari titik temu. Manajemen memastikan agar seluruh karyawan dapat memberikan layanan terbaik kepada masyarakat pengguna jasa penerbangan Garuda Indonesia," katanya.
Melalui berbagai forum, kata Hengki, manajemen juga terus berupaya untuk melakukan komunikasi kepada seluruh karyawan, termasuk penerbang, awak kabin dan karyawan darat. Dia juga meyakinkan kepada masyarakat bahwa penerbangan Garuda Indonesia tidak terganggu dengan adanya masalah ini.
"Manajemen akan melakukan upaya maksimal agar pelayanan kepada pengguna jasa penerbangan Garuda Indonesia tidak terganggu dan tetap memastikan kelancaran operasional penerbangan," tuturnya. (fdl/ara)