Demikian diungkapkan Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia Rosan P Roeslani saat acara halalbihalal dikediamannya di kawasan Kemang, Jakarta Selatan, Sabtu (16/6/2018).
"Sebenarnya bisa saja cari celah, ya mungkin ekspor yang sudah besar dan terkendala, kami minta agar bisa masuk ke China, untuk menerima ekspor kami, misalnya kelapa sawit," kata Rosan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Rosan mengatakan bahwa pemerintah maupun pengusaha juga harus bisa melihat peluang komoditas mana saja yang dapat diuntungkan dalam perang dagang dua negara maju tersebut.
"(Komoditasnya) Ya mesti dilihat, mesti pintar-pintar, tapi ada komoditas yang bisa ditingkatkan," ujarnya.
Dia juga mengatakan, bahwa peluang ekspor itu tak hanya terbatas ke China, namun juga AS sebagai negara tujuan. Sebab, dia mengatakan, hubungan bilateral kedua negara antara Indonesia dengan AS masih berjalan baik.
"Bisalah (ke AS), walau AS defisitnya besar dengan China, tapi kan dengan kami. defisitnya oke, kalau bilateral sama AS masih oke kok. Dengan China juga hubungannya masih oke kok," ujarnya.
Baca juga: Bunga Acuan AS Naik, Ini Kata Bos LPS |