Agar Ritel Tak Lesu: Jangan Ada Isu Kartu Kredit Diintip Pajak Lagi

Agar Ritel Tak Lesu: Jangan Ada Isu Kartu Kredit Diintip Pajak Lagi

Puti Aini Yasmin - detikFinance
Rabu, 20 Jun 2018 20:17 WIB
Foto: Rachman Haryanto
Jakarta - Industri ritel berharap agar pemerintah tidak lagi membuka isu yang dapat menyinggung kondisi perdagangan, seperti data kredit yang bisa diintip atau dibuka oleh petugas pajak.

Penasihat Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo), Handaka Santosa mengatakan isu-isu tersebut membuat adanya penurunan penjualan seperti yang terjadi di waktu Lebaran 2016 dan 2017.

"Tahun lalu nggak sampai 10% ini semua nggak lebih daripada rasa nyaman untuk berbelanja karena tahun lalu saya rasa suasana belanja tidak nyaman karena banyak stigma dan lain-lain. Tapi kalo ini suasana nggak ada ribut-ribut nggak ada ancaman data kartu kredit dibuka lagi," katanya kepada detikFinance, Rabu (20/6/2018).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


Lebih lanjut, agar penjualan di tahun ini dapat meningkat ia meminta agar pemerintah tidak lagi mengeluarkan isu seperti yang kemarin.

"Iya pemerintah kipas-kipas saja jangan bikin isu buktinya 2018 (Lebaran tahun ini meningkat) berhasil kan tanpa ada ancaman," imbuhnya.


Sementara itu, untuk meningkatkan penjualan ia juga memberi saran agar industri ritel lebih inovatif memberikan fasilitas kepada para konsumen.

"Supaya meningkat kita ritel kreatif biar konsumen itu terus mendapatkan service yang memuaskan bagaiamana konsumen dapat pengalaman di dalam toko jadi toko nggak hanya jualan barang tapi juga seperti mamberi kaya di Sogo itu jadi kartu member dapat poin bisa dapat gift jadi mengikat konsumen dekat dengan ritel," tutupnya. (dna/dna)

Hide Ads