150 Gerai Starbucks di AS Mau Tutup, Kok di RI Tambah 60?

150 Gerai Starbucks di AS Mau Tutup, Kok di RI Tambah 60?

Sylke Febrina Laucereno - detikFinance
Kamis, 21 Jun 2018 12:55 WIB
Foto: Istimewa
Jakarta - Tahun ini Starbucks akan menutup sekitar 150 gerainya di Amerika Serikat (AS). Penutupan dilakukan karena penjualan kopi mulai menurun dan perusahaan ritel ini menghadapi persaingan ketat dari sejumlah perusahaan siap saji yang juga menyediakan menu kopi dengan harga yang lebih murah.

Head of Corporate Communication PT Mitra Adiperkasa Tbk Fetty Kwartati menjelaskan saat ini prospek bisnis kedai kopi di Indonesia masih sangat besar. Pasalnya generasi millenial sudah memiliki kebiasaan mengkonsumsi kopi.

"Starbucks di Indonesia terus berkembang dan memiliki prospek bisnis yang baik. Karena itu kami akan menambah gerai baru," kata Fetty saat dihubungi detikFinance, Kamis (21/6/2018).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


Dia mengungkapkan, pembukaan gerai akan dilakukan di Jakarta dan luar Jakarta. Tempat yang disasar seperti Bandara hingga tempat hangout anak muda dan pekerja.

Menurut Fetty saat ini masyarakat Indonesia masih memiliki minat yang tinggi untuk minum kopi. "Iya masih tinggi, karena memang Indonesia kan dasarnya coffee culture," imbuh dia.

150 Gerai Starbucks di AS Mau Tutup, Kok di RI Tambah 60?Foto: Istimewa

Dari laman resmi starbucks.co.id jumlah gerai tercatat 326 di seluruh lokasi di 22 kota di Indonesia. Starbucks pertama kami buka di Plaza Indonesia pada 2002, kemudian dilanjutkan buka di Plaza Senayan, dan Tunjungan Plaza 4 Surabaya.


Pada 2003 Starbucks membuka gerai di Bandara Soekarno Hatta, kemudian pembukaan gerai di Hard Rock Hotel Bali.

Kemudian Starbucks membuka gerai yang beroperasi 24 jam di Skyline Building Thamrine, gerai ini juga memberikan Wifi gratis untuk pembeli. Selanjutnya Starbucks buka di Sun Plaza Medan.

Pada 2005 Starbucks buka gerai drive thru di KM 19 Cikampek. Memasuki 2006 Starbucks buka di Margo City dan Botani Square Bogor. (dna/dna)

Hide Ads