Jakarta -
PT
Pertamina (Persero) akan meluncurkan produk elpiji 3 kilogram (kg) nonsubsidi. Elpiji ini nantinya akan berbeda dengan
elpiji 3 kg subsidi atau yang sering disebut 'tabung melon'.
Adanya Elpiji 3 kg ini diharapkan dapat memenuhi kebutuhan masyarakat yang mampu. Sebab, mereka selama ini juga menikmati Elpiji bersubsidi.
Elpiji ini akan menjawab kebutuhan masyarakat mampu terhadap elpiji dengan tabung ringan dan praktis.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Lantas, kapan Elpiji 3 kg non subsidi diluncurkan? Apakah Elpiji ini akan mengurangi sebaran tabung melon? Berapa harganya? Berikut ulasannya:
PT Pertamina (Persero) segera meluncurkan produk Elpiji 3 kilogram (kg) nonsubsidi. Produk itu akan diluncurkan tahun ini.
Demikian disampaikan Deputi Bidang Usaha Pertambangan, Industri Strategis dan Media Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Fajar Harry Sampurno, di Kementerian BUMN, Jakarta Pusat, Kamis (21/6/2018).
"Sekarang Elpiji dibuat 3 kg nonsubsidi, mau diluncurkan 3 kg nonsubsidi," kata dia.
Dia mengatakan, adanya produk ini diharapkan memenuhi kebutuhan masyarakat mampu pada tabung gas yang ringan. Apalagi, selama ini masyarakat mampu juga menggunakan Elpiji 3 kg subsidi.
"Jadi subsidi sebenarnya disalurkan keluarga prasejahtera dan usaha mikro, kenyataannya masih dipakai. Kenapa, karena memang enak, gampang bawanya, ringan," jelasnya.
Dia mengatakan, untuk pengawasan Elpiji 3 kg subsidi terus didiskusikan dengan BPH Migas dan pemerintah daerah.
"Lagi diomongin BPH Migas, selain Pertamina, BPH Migas mengikutsertakan Pemda, karena yang berhak Elpiji 3 kg yang menentukan Pemda," katanya.
Deputi Bidang Usaha Pertambangan, Industri Strategis dan Media Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Fajar Harry Sampurno mengatakan, adanya produk tersebut tak akan mengurangi pasokan Elpiji 3 kg subsidi. Sebab, alokasi subsidi tetap sesuai dengan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).
"Iya tetap, sesuai dengan APBN. Selama ini kan nggak pernah langka," kata dia di Kementerian BUMN Jakarta, Kamis (21/6/2018).
Dia mengatakan, produk tersebut akan dijual tahun ini. Meski, pihaknya tak memaparkan secara detail kapan pastinya.
Produk Elpiji 3 kg nonsubsidi dikeluarkan dengan seri Bright Gas. Dia menuturkan, tabung yang dikeluarkan memiliki kualitas yang baik.
"Tabungnya beda, tabungnya akan sama Bright Gas, jadi 3 kg ini serinya Bright Gas. Kita ngomongnya seri Perta kalau BBM gasoline," ujarnya.
Deputi Bidang Usaha Pertambangan, Industri Strategis dan Media Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Fajar Harry Sampurno mengatakan, harganya sekitar Rp 39 ribu.
"Mungkin Rp 39 ribu lah," kata dia di Kementerian BUMN Jakarta, Kamis (21/6/2018).
Harga tersebut jauh lebih tinggi dibanding elpiji 3 kg subsidi alias tabung melon. Saat ini, elpiji 3 kg sekitar Rp 20 ribu.
"Sekarang Rp 20 ribu berarti subsidinya berapa banyak itu, Rp 39 ribu dikurangi Rp 20 ribu," ujar dia.
Fajar menuturkan, adanya produk tersebut tak akan mengurangi pasokan Elpiji 3 kg subsidi. Sebab, alokasi subsidi tetap sesuai dengan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).
"Iya tetap, sesuai dengan APBN. Selama ini kan nggak pernah langka," tutupnya.
Halaman Selanjutnya
Halaman