Bos BEI Was-was Suku Bunga Acuan BI Naik Lagi

Bos BEI Was-was Suku Bunga Acuan BI Naik Lagi

Trio Hamdani - detikFinance
Jumat, 22 Jun 2018 11:05 WIB
Foto: Ardan Adhi Chandra/detikFinance
Jakarta - Suku bunga acuan Bank Indonesia 7 days reverse repo rate berpeluang naik lagi, setelah sebelumnya naik sebanyak 25 basis poin ke level 4,75% dan berlaku efekfif 31 Mei 2018. PT Bursa Efek Indonesia (BEI) pun cemas jika suku bunga kembali naik.

Ditemui saat menghadiri halal bihalal Bank Indonesia (BI) dan Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Dirut BEI Tito Sulistio menyampaikan kenaikan tingkat suku bunga cukup mengganggu iklim di pasar modal.

"Musuh terbesar dari pasar modal adalah tingkat suku bunga dan memang kenaikan tingkat suku bunga ini mau tidak mau cukup mengganggu," katanya di Kompleks Perkantoran BI, Jakarta, Jumat (22/6/2018).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dia pun mengaku pihaknya tidak ingin suku bunga kembali naik. Kata dia jika suku bunga naik, maka baik perbankan maupun pasar modal kesulitan memberi pinjaman. Sementara pemerintah butuh pinjaman untuk membangun infrastruktur.

"Priority-nya adalah kita ini perlu dana infrastruktur untuk membangun. Faktanya perbankan tahun kemarin cuma Rp 240 triliun, pasar modal Rp 802 triliun. Satu trade off ini nih, kalau tingkat suku bunga naik, bank juga susah pinjamin duit, pasar modal juga susah," jelasnya.

Tapi dia menyerahkan kebijakan tersebut kepada negara, baik pemerintah maupun otoritas terkait. Hanya saja diharapkan keputusan yang diambil tidak terlalu membebani.

"Mungkin ada satu trade off yang benar sehingga walaupun bank LDR-nya (loan to deposit ratio) tinggi, pasar modal tetap bisa memiliki raising dana, satu trade off yang benar, pada tingkat suku bunga tepat, dan itu saya lepaskan kepada otoritas pemerintah," tambahnya.

Sebagaimana diketahui, pada 27-28 Juni mendatang, akan dilaksanakan Rapat Dewan Gubernur (RDG) BI membahas kebijakan, yang kemungkinan salah satunya membahas tingkat suku bunga. (zlf/zlf)

Hide Ads