Meski membuat kalangan dunia usaha dan investor, namun Analis Indosurya Sekuritas William Surya Wijaya kondisi ini dipercaya hanya bersifat sementara.
"Harusnya si kalau kita lihat lebih ke arah temporary nantinya mungkin dalam beberapa waktu ke depan bisa lebih stabil," tuturnya saat dihubungi detikFinance, Minggu (24/6/2018).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
William memandang pelemahan Rupiah lebih disebabkan lantaran indeks dolar AS yang menguat. Salah satu penyebabnya rencana Bank Sentral AS, The Fed yang memberikan sinyal akan menaikkan suku bunganya beberapa kali tahun ini.
"Kenaikan dolar indeks dari saat berita awal kenaikan FFR (Fed Fund Rate). Tentunya nanti akan berimbas balik ke arah stabil," imbuhnya.
William percaya dalam jangka pendek Rupiah bisa kembali stabil. Apalagi jika keputusan kenaikan FFR sudah dilakukan.
"Kalau secara perkiraan harusnya dalam jangka pendek, bukan berarti bisa pastikan kapan," ujarnya.
Untuk minggu depan, William memprediksi dolar AS terhadap Rupiah akan berada dalam rentang Rp 13.880-14.160. (dna/dna)