Angka impor di Mei 2018 juga membuat neraca perdagangan Indonesia mengalami defisit sebesar US$ 1,52 miliar. Sebab, nilai ekspor hanya sebesar US$ 16,12 miliar.
Berdasarkan data BPS yang dikutip, Jakarta, Senin (25/6/2018). Indonesia selama bulan Mei telah mengimpor banyak barang, seperti beras, daging beku, buah-buahan, hingga bom.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sedangkan barang baku penolong total impornya US$ 13,11 miliar atau naik 9,02% dibanding bulan sebelumnya, dan naik 24,55% dibanding Mei 2017.
Lalu, untuk impor barang modal totalnya US$ 2,81 miliar, angka ini naik 6,63% dibanding bulan April 2018, dan naik 43,40% dibanding Mei 2017.
Berikut daftar barang-barang yang diimpor Indonesia:
1. Barang Konsumsi
- Gabah giling/setengah digiling US$ 143,1 juta
- Daging beku tanpa tulang US$ 48,2 juta
- Apel segar US$ 47,7 juta
- Anggur segar US$ 34 juta
- Pir segar US$ 33,7 juta
- Bom, granat, torpedo, dan sejenisnya US$ 21,6 juta
2. Bahan Baku Penolong
- Bagian alat transmisi US$ 322,7 juta
- Kacang kedelai US$ 259,3 juta
- Gula mentah US4 240,5 juta
- Emas gumpalan US$ 226,6 juta
- Batubara US$84,4 juta
3. Barang Modal
- Mesin untuk pembuat kertas US$ 140,8 juta
- Laptop termasuk notebookUS$ 100,1 juta
- Sekop mesin berputar US$ 87,4 juta
- Bahan pembuatan kapal tanker US$ 49,4 juta
- Bahan pembuatan kapal angkut US$ 42,4 juta (zlf/zlf)