Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan pergerakan nilai tukar rupiah tidak terlepas dari pengaruh dari negara lain. Sri Mulyani mencontohkan bagaimana ujaran Presiden AS Donald Trump mampu memicu penguatan dolar AS hingga kebijakannya terhadap negara lain.
"Kalau kita lihat dari sisi keseluruhan pergerakan nilai tukar ya kita harus lihat benchmark dengan pertama negara lain maupun terhadap dolar AS sendiri. Karena ini setiap hari ada pemicunya, apakah hari ini Presiden Trump bilang ini, kemudian policy-nya terhadap RRT," ujar Sri Mulyani di Istana Presiden, Jakarta Pusat, Senin (25/6/2018).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ia mengungkapkan nilai tukar dolar AS terhadap rupiah akan terus bergerak mengikuti tren. Pergerakan nilai tukar juga direspons dalam jangka waktu menengah dan panjang.
"Jadi ini akan terus dinamis yang akan harus kita terus respons tidak harian tapi kita jaga dari sisi yang disebut jangka menengah panjang," kata Sri Mulyani.
Sri Mulyani meyakini pergerakan nilai tukar dolar AS tidak signifikan mempengaruhi postur APBN 2018.
"Selama tahun 2018 pelaksanaan APBN bisa berjalan secara baik kemudian kondisi stabilitas dari sisi nilai tukar, maupun tidak hanya nilai tukar tapi juga inflasi kita tetap bisa jaga, momentum pertumbuhan ekonomi tetap akan kita jaga," tutur Sri Mulyani.
"Kita akan melihat banyak sekali segi itu, jadi kita tidak merespons setiap hari namun kita melakukan apa yang disebut monitoring evaluasi dan reaksinya secara bersama-sama," tambah Sri Mulyani.
Saksikan juga video: 'Dolar Tembus Rp 14.200'
(ara/ang)