Lalu apakah rupiah bakal terus menguat terhadap dolar Amerika Serikar (AS)?
Direktur Riset Center of Reform on Economy (CORE) Indonesia Piter Abdullah Redjalam mengatakan sumber atau penyebab pelemahan rupiah belum teratasi semuanya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dia menyebut, kenaikan BI 7-Days Reverse Repo Rate sebesar 50 bps telah memuaskan ekspektasi pasar sehingga meredam gejolak nilai rupiah. Namun, faktor seperti kenaikan suku bunga The Fed, isu perang dagang antara AS dengan China, serta data neraca perdagangan Indonesia yang defisit masih berpeluang melemahkan rupiah.
"Artinya, kita tidak bisa cepat puas dengan penguatan rupiah paska BI 7 Days pada hari ini," jelas dia.
"Masih banyak sumber-sumber tekanan terhadap rupiah yang sewaktu-waktu akan bisa menggerakan pelemahan rupiah kembali," sambung dia. (dna/dna)