Mendes Berharap Lahir Pengusaha-pengusaha Baru dari Desa

Mendes Berharap Lahir Pengusaha-pengusaha Baru dari Desa

Tia Reisha - detikFinance
Selasa, 03 Jul 2018 13:19 WIB
Foto: Dok Kemendes
Jakarta - Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (Mendes PDTT), Eko Putro Sandjojo, meminta pendamping desa untuk mendorong lahirnya pengusaha-pengusaha baru di desa. Menurutnya, hal tersebut akan membantu mengurangi kesenjangan ekonomi, terutama di desa.

"Saya harap dalam lima tahun ke depan ada pengusaha baru menengah yang asalnya dari pendamping desa atau yang didampingi," ujarnya dalam keterangan tertulis, Selasa (3/7/2018).


Pernyataan itu ia sampaikan saat memberikan arahan pada pembukaan Training of Trainer (TOT) Peningkatan Kapasitas Tenaga Ahli Pemberdayaan Masyarakat Kabupaten/Kota Program Inovasi Desa di The Media Hotel and Tower, Jakarta, Senin (2/7) malam.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menurutnya, apa yang telah dibangun bersama selama 72 tahun Indonesia merdeka telah berhasil membawa Indonesia menjadi negara dengan ekonomi nomor 16 di dunia. Jika dulu masyarakat tidak merasa miskin, jelasnya, hal tersebut karena mayoritas masyarakat dalam kondisi miskin sehingga tidak merasakan kesenjangan. Hal tersebut tentu berbeda dengan kondisi saat ini.

"Karenanya pemerintah sangat komitmen dalam mengentaskan kemiskinan dan menaikkan tingkat desa-desa tertinggal. Mengentaskan kemiskinan dan kenaikan tingkat desa bukan hal yang mudah," ujarnya.

Dalam arahannya tersebut, Eko juga meminta pendamping desa untuk detail dalam menjalankan tugas sebagai pendamping. Ia juga meminta pendamping desa untuk memperhatikan segala aspek dalam membantu mengembangkan desa.

"Kegagalan dari program pemerintah di masa lalu disebabkan karena setiap program tidak direncanakan dengan matang, tidak terintegrasi. Dalam kapasitas sebagai Training of Trainer, tanamkan bahwa dalam melakukan segala sesuatu itu harus dari hulu hingga hilir," tegasnya.

Ia juga mengatakan hingga saat ini dana desa telah banyak membantu memenuhi kebutuhan infrastruktur desa. Ketersediaan infrastruktur tersebut akan membantu meningkatkan pertumbuhan ekonomi desa melalui inovasi-inovasi baru.

"Sekarang jalan desa sudah banyak yang terbangun. Memang tidak ada jalan tol, tidak ada trotoar. Ini butuh inovasi. Inovasi tidak bisa top down. Ada program PID (Program Inovasi Desa). Kita harapkan dengan ini akan tumbuh inovasi-inovasi baru sehingga masyarakat bisa rasakan manfaatnya supaya tidak terpaku," tambah Eko.


Terkait dengan hal tersebut, ia pun mengakui bahwa beban dan tanggung jawab pendamping desa dalam hal ini sangat besar. Untuk itu, dibutuhkan panggilan hati dari semua pendamping desa untuk bersama-sama mengentaskan kemiskinan di desa.

"Gaji pendamping desa itu kecil, tapi bebannya besar. Jadi butuh pendamping yang memiliki panggilan hati," ujarnya.

Sementara itu, kegiatan Training of Trainer tersebut diselenggarakan oleh Direktorat Jenderal Pembangunan dan Pemberdayaan Masyarakat Desa (PPMD) Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi. Acara tersebut diselenggarakan dari 2 hingga 7 Juli 2018 dan dihadiri oleh 351 peserta dari berbagai daerah. (ega/hns)

Hide Ads