Menurut ekonom Indef, Eko Listiyanto pada dasarnya untuk saat ini penguatan dolar AS belum berdampak serius pada utang pemerintah. Pasalnya saat ini utang pemerintah masih didominasi jangka panjang.
"Kalau dilihat belum ya karena tetap utang jangka pendek kita itu. Sebagian besar utang itu kan bunga jangka menengah panjang sehingga trigger pelemahan rupiah hari ini tidak akan kita dirasakan seketika," katanya di Rantang Ibu, Jalan Raya Pasar Minggu, Selasa (3/7/2018).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Lebih lanjut, Eko menjelaskan walaupun tidak mengganggu jangka pendek namun penguatan dolar bisa menambah beban utang.
"ini pasti punya impact terhadap peningkatan istilahnya gambarannya karena depresiasi jadi mesti membayar lebih mahal," jelasnya.
Lantas, Eko menyarankan agar pemerintah dapat menerbitkan obligasi dalam bentuk valas. Hal itu agar mampu menutupi ketimpangan rupiah untuk membayar utang dalam bentuk dolar.
"Obligasi yang baru dikeluarkan dalam bentuk valas biar mengurangi gap jadi nggak mengganggu," tutupnya. (dna/dna)