Direktur Utama BCA Finance Roni Haslim mengungkapkan usai Lebaran rasio kredit bermasalah memang lebih tinggi dibandingkan bulan-bulan sebelumnya.
"NPL kami setelah Lebaran memang lebih tinggi. Memang seperti itu siklusnya," kata Roni saat dihubungi detikFinance, Rabu (4/7/2018).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selain itu, hal tersebut juga terjadi karena lebih banyak hari libur pada periode Lebaran. Ini turut mempengaruhi, karena tak ada penagihan dan orang cenderung menggunakan uangnya untuk berlibur atau keperluan lain.
Kemudian untuk perusahaan pembiayaan kendaraan roda dua Wahana Ottomitra Multiartha (WOM) juga menyampaikan hal yang sama, kredit bermasalah selalu ada setelah Lebaran.
"Namun sebenarnya bukan Lebaran yang bermasalah. Memang polanya saja seperti itu," imbuh dia.
Deputi Komisioner Industri Keuangan Non Bank (IKNB) II Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Muhammad Ichsanuddin membenarkan peningkatan rasio NPF pada multifinance.
"Jelang lebaran memang biasanya NPF naik, tapi kreditnya secara nominal juga akan meningkat," kata Ichsanuddin.
Dia menambahkan, peningkatan kredit bermasalah biasanya terjadi karena adanya perubahan pola penggunaan uang.
"Mungkin kalau mau Lebaran orang yang mau angsur cicilan itu uangnya dipakai untuk ongkos mudik dulu lah ya, daripada nggak pulang," ujarnya.
Setelah Lebaran, biasanya rasio tersebut akan kembali normal. Pasalnya debitur sudah mulai kembali mengangsur cicilan. Icshan menjelaskan hal ini merupakan siklus normal yang memang terjadi setiap tahunnya. (ara/ara)