Direktur Keuangan dan Administrasi PT MRT Jakarta Tuhiyat mengatakan untuk saat ini pihaknya masih membahas rancangan pendanaan untuk pembangunan fase II tersebut.
Adapun kontrak pinjaman atau loan agreement yang sedang disiapkan sekitar Rp 25 triliun. Dana tersebut akan digunakan untuk membiayai pembangunan MRT fase II sebesar Rp 22,5 triliun, dan Rp 2,5 triliun sisanya untuk tambahan fase pertama Lebak Bulus-Bundaran HI.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Rencananya, pembangunan MRT fase II hingga ke Kampung Bandan ini akan dimulai pada Desember 2018 mendatang dan ditargetkan selesai pada akhir 2024. Sementara untuk operasi ditargetkan bisa dimulai pada Januari 2025. Dengan begitu, masyarakat baru bisa menjajal MRT dari Lebak Bulus hingga Kampung Bandan sekitar tujuh tahun lagi.
Nantinya, MRT fase II akan beroperasi dengan 10 rangkaian kereta yang akan melewati jalur sepanjang sekitar 8,3 kilometer dengan dilengkapi 8 stasiun. MRT fase II ini diproyeksikan mampu mengangkut sekitar 378 ribu penumpang per hari.
Tuhiyat menambahkan, bahwa pihaknya berharap kontrak pinjaman ini dapat ditandatangani pada bulan ini, atau Juli 2018.
"Sehingga kita bisa mulai untuk melakukan tender untuk paket Local Competitive Bidding (LCB) pada Agustus dan November 2018 sehingga target groundbreaking pada Desember 2018 dapat terpenuhi," tuturnya.