Direktur Utama PT Food Station Tjipinang Jaya Arief Prasetyo Adi menjelaskan sedang memilih perusahaan eksportir bawang putih dari China.
"Impornya sedang jajaki kemungkinan dari China, Shandong, karena kan selama ini selalu dari China," katanya saat berbincang kepada detikFinance, Kamis (5/7/2018).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Lebih lanjut, ia memaparkan proses tersebut akan selesai dalam waktu dekat, sehingga setelah verification order, komoditas tersebut langsung dapat dikirim ke Indonesia pada Juli ini.
Rencananya, tahap awal impor akan dilakukan sebanyak 290 ton atau setara dengan 10 kontainer.
"China kita dalam proses mulai verification order kalau sudah ok kita shipping. Itu masuknya Juli sudah mulai coba masuk 10 kontainer, satu kontainer itu 29 ton jadi itu totalnya 290 ton," jelasnya.
Sementara itu, pihaknya juga akan melakukan wajib tanam bawang putih 5% dari total yang diimpor. Aturan tersebut dikeluarkan Kementerian Pertanian untuk mendorong produksi bawang putih di dalam negeri.
"Jadi ini bakal pararel ya saat kita impor kita juga bakal tanam. Totalnya bakal ada 1000 ton yang kita tanam," jelasnya.
Arif menambahkan impor ini untuk menjaga stabilisasi harga bawang putih di DKI Jakarta sekaligus upaya mengurangi ketergantungan untuk impor.
"Food stasiun ini mengembang amanah dari Kementan (Kementerian Pertanian) dan Kemendag (Kementerian Perdagangan) untuk sebagai pionir menjaga stabilisasi harga dan dan pasokan bawang putih di DKI. Jadi kita mau kasih contoh mengurangi ketergantungan, jadi mau contoh tanam 5% dari impor," tutur Arief. (hns/hns)