Selama ini, warga Indonesia khususnya di Jakarta sering mengeluh soal macet. Tak hanya di jalan arteri non tol, harapan bisa melaju lebih cepat di jalan tol pun kandas karena kendaraan yang menumpuk di jam-jam sibuk.
Di Jepang, jalan tolnya juga sering macet lho.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ini akan jadi perjalanan yang panjang ya," ujar Miyazaki, sang sopir yang mengantar kami sore itu.
Bersama rombongan, kami bergerak dari Narita ke Fuji melewati jalan tol dengan pemandangan macam-macam, mulai dari gedung bertingkat, apartemen, hingga pepohonan nan hijau dan gunung-gunung kecil yang bikin mata segar.
Awalnya, kendaraan kami bisa melaju dengan kecepatan rata-rata 110-120 km/jam, karena jalan tol cukup lowong. Kami perkirakan bisa sampai di hotel pukul 19.00 bila kami berangkat dari bandara Narita sekitar pukul 16.00 waktu setempat.
Menjelang masuk kawasan Tokyo, kendaraan mulai melambat. Di depan sudah tampak antrean yang cukup panjang mengular. Perkiraan kami meleset, tampaknya akan telat sampai hotel.
![]() |
Kemacetan juga berlanjut di terowongan tol daerah Shinagawa. Terowongan ini sangat panjang untuk ukuran infrastruktur jalan tol bila dibandingkan dengan apa yang kita punya di tanah air. Miyazaki bilang, ini pemandangan biasa.
"Ini karena jam sibuk, banyak yang pulang kerja," kata Miyazaki sambil menunjukkan jam yang saat itu menunjuk pukul 6 lewat 15 menit.
Awalnya kami pikir sama seperti di Jakarta. Macet tetaplah macet. Tapi di Jepang beda, setidaknya berdasarkan pengalaman kami. Di Jepang, kendaraan memang menumpuk, tapi tidak semrawut. Tidak ada yang ingin menang sendiri, tak ada yang menyelak antrean, tak ada sahut-sahutan bunyi klakson. Semua sabar, rapi dan antre.
Tonton juga 'Ngeng! Pemotor Wanita Nyelonong Masuk Tol Padaleunyi':
Baca juga: Tol Cikampek Pagi ini Masih Macet Dua Arah |
Maklum, Jepang memang terkenal dengan masyarakatnya yang disiplin.
Kondisi yang sama juga terjadi saat kami pulang dari hotel kami di Fuji Oyama, menuju Bandara. Pada hari Senin siang menuju sore pun tol masih macet, terutama saat kami masuk ke daerah Tokyo. Lajur jalan tol menyempit, hanya cukup dua lajur untuk kendaraan. Tapi lagi-lagi, para pengendara di Jepang ini sabar dan disiplin.