Harga Garam Anjlok, Petani Garam di Cirebon Mengeluh

Harga Garam Anjlok, Petani Garam di Cirebon Mengeluh

Sudirman Wamad - detikFinance
Senin, 09 Jul 2018 16:16 WIB
Foto: Sudirman Wamad
Cirebon - Petani garam di Desa Rawaurip, Kecamatan Pangenan, Kabupaten Cirebon, Jawa Barat mengeluh lantaran harga garam rakyat terus anjlok. Saat ini harga garam hanya Rp 800 per kilogramnya.

Salah seorang petani garam di Kecamatan Pangenan, Yusuf (45) mengeluh karena panen garam kali ini disambut dengan harga garam yang kian menurun. Lebih dari satu bulan Yusuf mengolah lahan tambak garamnya. Namun hasilnya tak sesuai harapannya.

"Awalnya, bulan lalu itu harga di angka Rp 2.000 per kilogram nya, sekarang sudah Rp 800 per kilogram nya. Merosot nya itu hampir setiap minggu," kata Yusuf saat ditemui di tambak garamnya, Senin (9/7/2018).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Yusuf menceritakan harga garam yang semula Rp 2.000 per kilogram nya tiba-tiba dalam sepekan langsung merosot menjadi Rp 1.600. Lebih lanjut, Yusuf mengatakan sepekan kemudian harga kembali anjlok hingga Rp 1.200 per kilogram nya. Dan, diakui Yusuf, saat ini harga garam sudah anjlok hingga Rp 800 per kilogram nya.



Yusuf bilang tengkulak menjadi pemegang kendali naik atau turunnya harga garam. Tengkulak, diakui Yusuf, kerap memberikan modal atau utang kepada nelayan. Ia menyebutkan ada yang memberikan utang atau modal Rp 500.000 hingga Rp 1.5000.000.

"Di sini mayoritas petani garam telah mempunyai sangkutan dengan mereka (tengkulak), seperti utang atau modal dari mereka. Nilainya bervariasi, ini supaya hasil panennya tidak dijual ke luar," ucap Yusuf.

Di tempat yang sama, petani garam lainnya Yanto (42) mengaku bingung dengan anjloknya. Padahal, lanjut Yanto, kebutuhan garam belum terpenuhi, pasalnya para petani garam baru saja memanen tambak garamnya.

"Tahun lalu kemarau panjang, panen garam kemarin sedikit. Sekarang baru panen, tapi harga anjlok. Harusnya harga garam bisa stabil," katanya.

Yanto berharap pemerintah bisa mengatasi persoalan harga garam petani. Yanto merasa dipermainkan oleh oknum tak bertanggung jawab. Kondisi seperti ini, diakuinya, kerap dirasakan para petani garam Cirebon.

"Semoga pemerintah bisa memberi solusi. Kita tidak bisa berbuat banyak. Kita juga banyak kebutuhan yang harus dipenuhi, tidak mungkin garam ini disimpan sampai harga naik," ucapnya.

(eds/eds)

Hide Ads