"Telah saya sampaikan keseimbangan primer kita Rp 10 triliun surplus. Tahun lalu posisi yang sama negatif Rp 68 triliun. Jadi bayangkan dari negatif Rp 68 triliun menjadi positif Rp 10 triliun. Itu lonjakan positif luar biasa baik," kata Sri Mulyani di Istana Bogor, Senin (9/7/2018).
Baca juga: Jokowi Tidak Ajukan APBN Perubahan 2018 |
Angka defisit anggaran sampai akhir 2018 yang lebih rendah karena membaiknya kinerja belanja dan penerimaan negara sampai dengan 6 bulan pertama.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sri Mulyani juga memperkirakan untuk keseluruhan penerimaan di 2018 akan mencapai Rp 1.903 triliun atau lebih tinggi Rp 8,3 triliun dari yang sebelumnya ditetapkan yakni Rp 1.894 triliun. Sedangkan belanja negara penyerapannya sampai akhir tahun sekitar 95-96% atau mencapai Rp 2.217,3 triliun kurang Rp 3,4 triliun dari yang dianggarkan Rp 2.220,7 triliun.
"Maka kita memperkirakan defisit anggaran untuk keseluruhan tahun anggaran 2018 hanya sebesar Rp 314,2 triliun. Angka ini lebih kecil dari UU APBN yang sebesar Rp 325,9 triliun. Jadi nominalnya mengecil," tutur Sri Mulyani. (hns/hns)