"Karena itu saya selalu berupaya mendengarkan aspirasi guru dari sisi kesejahteraan. Guru honorer banyak, tapi guru tetapnya ke mana? Yang terima gaji guru tetap, yang mengajar guru honorer, ini harus diperhatikan," ujar Sri Mulyani di Gedung Guru, Jakarta Pusat, Selasa (10/7/2018).
Saksikan juga video 'Hore! Guru Honorer di Jakarta Bakal Dapet THR':
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Presiden pernah komplain ke saya, banyak kepala sekolah dan guru justru sibuk membuat laporan keuangan. Ada BOS (bantuan operasional sekolah), sebenarnya sederhana dan anda tidak perlu membuat banyak laporan," kata Sri Mulyani.
Para guru juga diminta untuk fokus memikirkan pendidikan. Pasalnya, pemerintah sudah mengalokasikan 20% dari APBN atau sekitar Rp 444 triliun di tahun ini untuk pendidikan.
"Kalau guru sibuk memikirkan gaji saja, pendidikan siapa yang memikirkan. Karena itu kami anggarkan 20% APBN untuk perbaikan kualitas guru sekolah, kelas, laboratorium hingga teknologi," kata dia.