Jakarta -
PT
Pelindo II atau IPC sudah mengantongi izin untuk membangun pelabuhan modern
Terminal Kijing di Pontianak, Kalimantan Barat.
Izin tersebut didapatkan dari Kementerian Perhubungan untuk membangun pelabuhan dengan jangka waktu konsesi selama 69 tahun.
Penandatanganan ini berlangsung di Gedung Karsa, Kementerian Perhubungan Kamis (12/7/2018). Total biaya pembangunan pelabuhan ini mencapai Rp 14 triliun.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Berikut berita selengkapnya:
Pembangunan Pelabuhan Kijing di Pontianak siap dibangun tahun ini. Direktur Utama PT Pelindo II atau IPC, Elvyn G. Masassya menjelaskan, terminal ini akan dikembangkan dengan konsep digital port yang modern.
"Pencanangan pembangunan Terminal Kijing yang terletak di Kabupaten Mempawah, Kalimantan Barat, sudah dilakukan pada April 2018, Totalnya Rp 14 triliun," kata dia saat acara penandatanganan realisasi pembangunan Pelabuhan Terminal Kijing, di Gedung Karsa Kementerian Perhubungan, Jakarta, Kamis (12/7/2018).
Ia menjelaskan, sejak awal Terminal Kijing dirancang untuk memfasilitasi kegiatan bongkar muat kapal-kapal besar.
Poyek pembangunan ini menjadi salah satu proyek strategis nasional. Terminal Kijing akan menjadi pelabuhan berstandar internasional terbesar di Kalimantan. Keberadaannya akan terintegrasi dengan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK), sehingga akan mendukung percepatan pertumbuhan ekonomi di Kalimantan Barat.
Elvyn pembangunan Pelabuhan Kijing di Pontianak bakal menghabiskan anggaran sampai Rp 14 Triliun
Untuk pembangunan Terminal Kijing, IPC telah menunjuk PT Wijaya Karya (WIKA) sebagai pelaksana. WIKA akan melaksanakan pembangunan terminal dari sisi konstruksi dermaga laut, port management area, jembatan penghubung dan container yard dengan total dana investasi Rp 2,7 triliun.
Saat ini proses yang sudah dilakukan yaitu izin pembangunan dari Kementerian Perhubungan.
"Dengan ditandatanganinya perjanjian ini, selanjutnya akan dilakukan penerbitan izin pembangunan dari Kementerian Perhubungan. Dengan adanya izin ini, IPC dapat memulai pembangunan fisik berupa pemasangan tiang pancang baik di darat maupun di laut," ujar dia.
Ia lebih lanjut menjelaskan, perjanjian Konsesi Pembangunan Pelabuhan ini memiliki jangka waktu perjanjian konsesi selama 69 tahun.
"Semua paralel menunggu waktu ditandatangani perjanjian konsesi, IPC juga telah melakukan pekerjaan pembersihan lahan dan melakukan soil investigation survey yang disiapkan untuk pemasangan tiang pancang," jelas dia.
Ruang lingkup perjanjian konsesi ini meliputi pemberian hak kepada IPC untuk melakukan pembangunan dan pengusahaan jasa kepelabuhanan.
Kementerian Perhubungan melalui PT Pelabuhan Indonesia II (Persero) akan segera membangun Pelabuhan Terminal Kijing di Pontianak, Kalimantan Barat.
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi menjelaskan langkah ini dilakukan Kementerian Perhubungan untuk membangun pusat perekonomian di kawasan Kalimantan Barat.
"Salah satu fungsi prasarana infrastruktur yang dibangun dan kali ini PT Pelindo II dengan mebangun Terminal Kijing, kita sangat antusias memberikan bantuan dan berperan untuk mewujudkan konektifitas logistik di tanah air," kata dia di acara Persiapan Realisasi Pembangunan Termina Kijing, Kementerian Perhubungan, Kamis (12/7/2018).
Ia menjelaskan, Teminal Kijing akan dikembangkan dengan konsep digital port yang dilengkapi peralatan bongkar muat modern.
"Harapannya dengan adanya konetivitas Indonesia di bagian barat dan kita tau Kalimantan Barat dan sekitarnya merupakan ekonomi yang sangat maju dan ditandai dengan Pontianak yang sangat maju," papar dia.
PT Pelindo II menandatangani Perjanjian Konsesi Pembangunan dan Pengusahaan Jasa Kepelabuhanan Terminal Kijing, Pelabuhan Pontianak, Kalimantan Barat. Penandatanganan tersebut dilakukan di depan Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi sebagai sinyal, bahwa izin pembangunan sudah boleh dilakukan.
Setelah mendapat izin pembangunan Pelabuhan Terminal Kijing mulai dibangun. Direktur Utama PT Pelindo II atau IPC, Elvyn G. Masassya mengatakan, pihaknya akan sesegera mungkin membangun pelabuhan dan berkoordinasi dengan kontraktor. Pelabuhan ini ditargetkan selesai pada akhir tahun 2019, setelah sebelumnya sudah dirancang sejak April 2019.
"Targetnya akhir 2019, selesai," kata dia.
Poyek pembangunan ini menjadi salah satu proyek strategis nasional. Terminal Kijing akan menjadi pelabuhan berstandar internasional terbesar di Kalimantan. Keberadaannya akan terintegrasi dengan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK), sehingga akan mendukung percepatan pertumbuhan ekonomi di Kalimantan Barat.
Halaman Selanjutnya
Halaman