Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno mengatakan proyek tersebut sudah berjalan dan menjadi prioritas nasional. Pemprov DKI harus menjalankan program tersebut.
"Tiap hari (ada yang keberatan). Karena Pak Marco yang baru join aja nggak setuju. Saya jelasin ke Marco, ya bagaimana, sudah jalan, udah di atas. Jadi kita realistis saja," kata Sandiaga di Balai Kota, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Jumat (13/7/2018).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Itu sudah menjadi proyek strategis nasional dan kedua dalam tahap pengerjaan, ada enam ruas jalan tol," sebut Sandiaga.
Sandiaga berjanji akan segera merampungkan pembangunan tol tersebut. Menurutnya, tol tersebut akan diberi alternatif TransJakarta.
"Jadi kita rampungkan, kita hentikan polemiknya dan kita pastikan tidak menambah kemacetan justru menampung TJ (TransJakarta)" paparnya.
Enam ruas tol dalam kota ini merupakan Proyek Strategis Nasional (PSN), yang terlampir dalam Peraturan Presiden No.3 Tahun 2016 maupun dalam Peraturan Presiden (Perpres) perubahan No.58 Tahun 2017. Masuknya proyek ini ke dalam PSN mewajibkannya harus dimulai sebelum 2019.
Proyek ini disepakati untuk dibangun secara bertahap, yang dibagi dalam tiga fase. Fase pertama meliputi pembangunan dari ruas Semanan-Sunter dan Sunter-Pulo Gebang. Lalu fase kedua dari Duri Pulo-Kampung Melayu, dan Kemayoran-Kampung Melayu. Dan fase ketiga dari Tanah Abang-Ulujami serta Pasar Minggu-Casablanca.