LRT Jabodebek Pakai Rel dari Jepang

LRT Jabodebek Pakai Rel dari Jepang

Rizki Ati Hulwa - detikFinance
Senin, 16 Jul 2018 19:21 WIB
Foto: Grandyos Zafna.
Jakarta - Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengaku bangga dengan LRT Palembang yang dibangun dengan 95% bahan konstruksi dari dalam negeri. Mesin kereta yang didatangkan dari Jerman menjadi material yang paling signifikan didatangkan dari luar negeri.

Bagaimana dengan LRT Jabodebek?

Direktur Operasi II Adhi Karya Pundjung Setya Brata mengatakan, kandungan komponen dalam negeri konstruksi LRT Jabodebek mencapai 70%. Material impor yang menjadi komposisi pembangunan LRT Jabodebek adalah rel kereta yang didatangkan dari Jepang.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kalau sipilnya pasti lokal. Betonnya dari kita, besi dari Krakatau Steel, semennya dari Semen Indonesia. Lokalnya 70%. Yang kita impor itu rel dari Jepang," katanya kepada detikFinance saat dihubungi, Senin (16/7/2018).


Untuk sarananya sendiri, PT KAI selaku operator akan menggunakan kereta yang dibuat oleh PT INKA.

"Sudah diputuskan PT KAI akan berkontrak dengan INKA untuk pengadaannya. Rencananya dikirim tahun depan triwulan pertama," kata Pundjung.

Jenis konstruksi jalur rel kereta LRT Jabodebek sendiri akan menggunakan sistem ballastless track. Ballastless track merupakan sistem lintasan rel tanpa ballast atau tanpa batuan sekitar rel.

Ballast tersebut diganti dengan susunan bantalan beton (concrete sleepers) yang kemudian sekitarnya dicor. Untuk meminimalisir beban dan biaya, lintasan LRT Jabodebek mengganti concrete sleepers dengan concrete plinth. Bantalan beton jenis ini memiliki wujud memanjang sesuai relnya dan tidak perlu dicor lagi.

(eds/fdl)

Hide Ads