Dia mengatakan tujuan pemerintah untuk menekan angka kemiskinan, menunjukkan progres yang positif. Salah satu penyumbang turunnya angka kemiskinan adalah upaya pemerintah dalam menjaga besaran inflasi.
"Angka inflasi tahunan per Maret 2018 yang hanya sebesar 3,4% lebih rendah dibandingkan dengan inflasi tahunan Maret 2017 sebesar 3,61%, membuktikan pemerintah berhasil menjaga stabilitas harga dan ini merupakan sentimen yang baik untuk menjaga daya beli masyarakat," ucapnya dalam keterangan tertulis, Senin (16/7/2018).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Program Beras Sejahtera (Rastra) dan Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) pada pada tiga bulan pertama tahun ini telah tersalurkan sesuai jadwal. Berdasarkan data Bulog, realisasi distribusi bantuan sosial Program Beras Sejahtera (Rastra) pada Januari 2018 sebesar 99,65%, pada Februari 2018 sebesar 99,66%, dan pada Maret 2018 sebesar 99,62%.
Baca juga: KEIN: Indonesia Jauh dari Krisis |
"Jadi penurunan kemiskinan ini tidak bersifat fundamental, akan tetapi orang-orang miskin justru tertolong dari bantuan sosial pemerintah dan stabilisasi harga, dan ini bukan cara terbaik untuk mengentaskan kemiskinan," ucapnya.
Arif menyampaikan strategi jitu untuk mengeluarkan penduduk dari garis kemiskinan adalah dengan ketersediaan lapangan pekerjaan dan upah yang layak.
Lebih lanjut Arif menyoroti tingginya presentase jumlah penduduk miskin di perdesaan yang mencapai 13,2% pada periode September 2017-Maret 2018. Besaran tersebut hampir dua kali lipat dari presentase jumlah penduduk miskin di perkotaan sebesar 7,02%.
Dengan demikian, pemerintah perlu melakukan terobosan untuk mendorong pertumbuhan ekonomi di perdesaan yang mampu menyerap tenaga kerja sehingga jumlah penduduk miskin bisa semakin merosot.
"Salah satunya adalah dengan memaksimalkan program Dana Desa. Program tersebut harus bisa menciptakan lapangan-lapangan pekerjaan sehingga dapat memberikan kontribusi terhadap perekonomian perdesaan," jelasnya.
Lapangan pekerjaan itu, kata dia, dapat diciptakan misalnya dengan melakukan industrialisasi di perdesaan. Moderenisasi di sektor pertanian bisa menjadi pilihan. Petani tidak lagi hanya fokus pada hulu akan tetapi juga sampai dengan hilirisasi.
"Jadi tidak hanya fokus pada bibit saja, akan tetapi perlu adanya standarisasi mutu tanaman hingga pemasaran sehingga tercipta value added dan tentunya lapangan pekerjaan yang semakin banyak," tutupnya. (idr/hns)