"Akan ada beberapa yang kita ubah di dalam postur terakhir," kata Sri Mulyani di Istana Bogor, Rabu (18/7/2018).
Asumsi dasar yang akan diubah adalah pertumbuhan ekonomi, nilai tukar rupiah, dan juga harga minyak. Mantan Direktur Pelaksana Bank Dunia ini menyebutkan asumsi pertumbuhan ekonomi akan menjadi 5,3% dari yang sebelumnya 5,2-5,6%. Sedangkan untuk harga minyak menjadi US$ 70 per barel dari sebelumnya US$ 60-70 per barel.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga: Sah, Pemerintah Sudah Bisa Susun RAPBN 2019 |
Dapat diketahui, asumsi dasar makro ekonomi tahun 2019 telah disepakati untuk pertumbuhan ekonomi diperkirakan 5,2-5,6%, tingkat inflasi diperkirakan 2,5-4,5%, tingkat suku bunga SPN 3 bulan diperkirakan 4,6-5,2%, nilai tukar di kisaran Rp 13.700-Rp 14.000 per dolar AS.
Lalu, harga minyak mentah US$ 60-US$ 70 per barel, lifting minyak 722-805 ribu barel per hari, dan lifting gas 1,21-1,30 juta barel setara minyak.
Sedangkan target pembangunan tingkat pengangguran berada kisaran 4,8-5,2%, angka kemiskinan berada di kisaran 8,5-9,5%, gini rasio 0,38-0,39, lalu indeks pembangunan manusia (IPM) sebesar 71,98. (ara/ara)