Keuangan Pensiun yang Harus Kita Waspadai

Keuangan Pensiun yang Harus Kita Waspadai

Eko Endarto - detikFinance
Kamis, 19 Jul 2018 07:42 WIB
Foto: Muhammad Ridho
Jakarta - Pensiun adalah kondisi di mana kita berubah profesi dalam mendapatkan penghasilan. Kondisi ini memang lebih mudah terlihat pada mereka yang berprofesi sebagai karyawan, karena jelas mereka harus meninggalkan profesi lamanya dan tidak lagi mendapatkan penghasilan dari profesi yang lama.

Banyak yang beranggapan bahwa pensiunan pengusaha lebih menjanjikan dibandingkan pensiunan karyawan, karena dirasa seorang pebisnis atau pengusaha memiliki waktu lebih lama untuk mempertahankan pemasukan keuangannya dibandingkan seorang karyawan.

Tapi benarkah demikian? Sebenarnya nggak juga, karena keberhasilan menjalani pensiun sangat ditentukan oleh bagaimana mereka mengelola "tabungan" pensiunnya dan mengantisipasi risiko dan tantangan saat sebelum pensiun kelak.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Seseorang yang pensiun sebenarnya berharap bisa menjalankan pensiunnya dengan nyaman, tapi apa daya ternyata harapan tidak selalu sesuai kenyataan, oleh karenanya seseorang yang pasti akan pensiun seharusnya memperhatikan beberapa masalah besar yang terjadi saat pensiun dan berpotensi menjadi masalah.

1. Perubahan Gaya hidup
Biaya hidup pada dasarnya sangat bergantung pada gaya hidup seseorang. Pensiunan yang berubah gaya hidupnya saat pensiun mengakibatkan keuangannya menjadi berantakan. Masalahnya, perubahan gaya hidup ini terjadi karena tidak disadari atau disengaja.

Seseorang menjadi konsumtif ketika memiliki dana di rekeningnya. Sebagai contoh, orang akan boros setelah gajian, dan terus berkurang tingkat keborosannya menjalang gajian berikutnya.

Nah saat pensiun karena uang semua ada di rekening, siklus konsumtif jadi berubah. Yang dulunya tidak boros tanpa sadar menjadi boros karena uang menumpuk di rekening. Dan uang itu adalah uang pensiun yang tidak tergantikan karena tidak ada penghasilan.

2. Biaya sekolah anak
Saat ini masalah pendidikan sudah menjadi hal penting yang dipikirkan oleh semua keluarga. Terbukti di kantor kami konsultasi dan pembuatan rencana keuangan untuk pendidikan menjadi rencana keuangan yang paling tinggi diminta klien di atas rencana pensiun.

Namun harus disadari bahwa biaya pendidian yang terus naik,tidak mempedulikan kenaikan inflasi adalah penyebab masalah bila seseorang pensiun dan masih memiliki tanggungan biaya pendidikan.

Karenanya, untuk mereka yang memiliki keturunan, perencanaan pendidikan harus menjadi prioritas, agar saat pensiun kelak, tabungan pensiunnya tidak habis oleh kewajiban biaya pendidikan atau sejalan dengan itu, investasi pendidikan anak kita akan gagal.

3. Biaya kesehatan
Satu hal lagi biaya dan harga yang tidak mengenal kata inflasi adalah biaya kesehatan. Sama dengan pendidikan karena terbatasnya pilihan sehingga mau tidak mau kita harus mengeluarkan biaya untuk hal itu.

Kesehatan juga sama, karena usia dan kemampuan diri yang makin terbatas dan cenderung turun maka mau tidak mau biaya untuk merawat kesehatan tadi bukan lagi menjadi suatu pilihan tapi jadi keharusan atau kebutuhan.

Belum lagi bila ternyata yang dibutuhkan bukan hanya perawatan tapi penyembuhan, maka biaya tadi makin menjadi besar dan makin menguras tabungan pensiun kita. Jadi sebelum pensiun ada benarnya kalau Anda punya proteksi sebagai obat penenang Anda saat pensiun.


4. Bad FB
Bad FB adalah istilah dari Bad Financial Behavior atau kebiasaan keuangan yang buruk. Selama lebih dari 10 tahun bergaul dengan para pensiunan dan calon pensiunan melalui pelatihan dan seminar, banyak sekali hal menarik yang saya dapatkan sebagai hasil dari diskusi dengan para pensiunan.

Salah satunya adalah keinginan setiap pensiunan untuk bisa mempertahankan memperoleh penghasilan. Hal ini ngga salah, karena sebagai manusia memang semua orang berhak untuk memperoleh penghasilan.

Hanya saja, sebagai pensiunan mendapatkan penghasilan tidak sewajarnya menjadi prioritas utama apalagi bila penghasilan tadi harus minimal sama atau harus lebih besar dengan penghasilan terakhirnya.

Sesungguhnya seorang pensiunan memiliki prioritas bukan untuk mendapatkan penghasilan tapi bagaimana membuat uang pensiun dan aset yaang dikumpulkan bisa untuk membiayai pensiun mereka sampai mereka meninggal.


Nah salahnya prioritas ini menjadikan mereka bertindak spekulatif dengan uang pensiun dan asset mereka. Apa yang terjadi? Kegagalan investasi karena investasi bodong, hancurnya bisnis karena tertipu oleh rekan bisnis atau bisnis bangkrut karena salah management adalah sesuatu hal yang sering terjadi.

Nah ini yang saya sebut dengan Bad FB. Spekulatif dengan uang dan aset pensiun mereka tanpa ada perhitungan pengalaman sama sekali. (ang/ang)

Hide Ads