Menjajal Cepatnya Kereta Peluru di Taiwan

Laporan dari Taipei

Menjajal Cepatnya Kereta Peluru di Taiwan

Fadhly Fauzi Rachman - detikFinance
Selasa, 24 Jul 2018 09:49 WIB
Foto: Fadhly F Rachman/detikFinance
Taipei - Pergi ke Taiwan tak lengkap rasanya kalau belum menjajal kereta cepat atau biasa disebut kereta peluru. Selagi Indonesia masih mengkaji pembangunan kereta cepat Jakarta-Bandung, Taiwan telah memilikinya.

Di sebagian negara maju, pilihan moda transportasi kereta cepat sudah banyak digunakan. Shinkansen di Jepang, Thalys di Paris, Eurostar di Inggris, dan tak ketinggalan Taiwan High Speed Rail atau biasa dengan disingkat THSR.

detikFinance berkesempatan menjajal THSR bersama rombongan Muslim Youth Exchange Camp for Southeast Asian Countries, Selasa (24/7/2018), dari Stasiun Utama Taipei menuju Kaohsiung. Jarak yang ditempuh kurang lebih sekitar 350 kilometer (km).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


Dengan jarak sejauh itu, THSR hanya membutuhkan waktu sekitar 120 menit atau dua jam untuk sampai tujuan. Kecepatan rata-rata 233 km per jam dan bisa mencapai kecepatan maksimal 300 km/jam.

Meskipun memiliki kecepatan tinggi, kabin di dalamnya sangat tenang dan hampir tidak terasa ada guncangan. Orang bisa berlalu lalang dengan tenang di lorong kereta.

Tempat duduknya pun sangat nyaman. Kereta ini memiliki konfigurasi bangku 3-2 untuk kelas ekonomi dan 2-2 untuk kelas bisnis dengan bangku yang cukup lebar dan jarak antar bangku yang jauh bahkan bisa untuk meletakkan koper kecil di bawah kita. Posisi kaki pun bisa direntangkan dengan nyaman.


Harga untuk sekali perjalanan dari Zuoying menuju Taipei berkisar 1.415 NTD sekitar Rp 660.000 (kurs: Rp 470/NTD). Untuk melakukan reservasi pun cukup mudah, caranya bisa dengan melakukan reservasi online melalui situs THSR. Selain melalui online, tiket THSR juga dapat dibeli langsung di Stasiun.

Pengguna bakal mendapatkan kartu sebagai tiket untuk melewati gerbang masuk. Kartu ini penting untuk dijaga dan tidak boleh sampai hilang, karena akan kembali digunakan saat sampai di tujuan. Penggunaanya mirip dengan kartu trip harian milik Commuter Line.

Dari 12 Gerbong yang disediakan, terdapat 6 gerbong masing-masing 3 gerbong di depan dan 3 gerbong lagi di belakang. Dalam perjalanan pun disediakan makanan yang dijual. Jadi penumpang tidak perlu khawatir kalau kelaparan.


Tonton juga video: 'Maha Karya Seni di Kereta Bawah Tanah Rusia'

[Gambas:Video 20detik]

(fdl/zlf)

Hide Ads