Menanggapi hal ini, Sekretaris Jenderal Perhimpunan Insan Perunggasan Rakyat Indonesia (Pinsar) Atung mengatakan tingginya harga daging ayam disebabkan saat ini peternakan ayam broiler atau ayam potong belum memiliki pasokan.
Saat ini ayam tersebut masih dalam masa ternak selama satu bulan. Sehingga diperkirakan penurunan harga daging ayam baru terjadi satu minggu mendatang.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kalau daging ayam seminggu lagi juga beres. Karena baru cek in (ternak ayam broiler) kan satu minggu sesudah Lebaran," ungkapnya kepada detikFinance, Selasa (24/7/2018).
"Kan ayam siap dijual harus dipelihara paling cepat satu bulan," sambungnya.
Dihubungi terpisah, Direktur Jenderal Perternakan dan Kesehatan Hewan Kementerian Pertanian Ketut Diarmita mengatakan saat ini pihaknya tengah bekerja sama denhgan satgas pangan untuk mengatasi tingginya harga daging ayam tersebut.
"Dari dulu saya kerja sama (dengan satgas pangan)," terang dia.
Untuk itu ia berharap para pedagang jujur dan tidak berlaku curang demi menghindari peningkatan harga tersebut.
"Kejujuran, keterbukaan semua pihak dan satu visi. Siapa yang ngatur broker dan bakul-bakul itu harus terdaftar dengan baik," tutupnya.
Tonton juga video: 'Buruan! Harga Telur di Gerai OK OCE Cuma Rp 19.500/Kg'
(zlf/zlf)