Sulitkah Kehidupan Seorang Muslim di Taiwan?

Laporan dari Taipei

Sulitkah Kehidupan Seorang Muslim di Taiwan?

Fadhly Fauzi Rachman - detikFinance
Rabu, 25 Jul 2018 13:35 WIB
Foto: Fadhly Fauzi Rachman
Kaohsiung - Menjadi seorang muslim di negara minoritas, seperti Taiwan tentu berbeda jika dibandingkan dengan Indonesia. Lantas, sulitkah kehidupan menjadi seorang muslim di Taiwan?

Salal, Tenaga Kerja Indonesia (TKI) yang kini menetap di Taiwan, Titi Choiriyah, menjelaskan ada cukup banyak tantangan menjadi seorang muslim di negara minoritas tersebut. Tantangannya mulai dari fasilitas, hingga pola pikir masyarakat sekitar terhadap muslim.

Saat memasuki Bulan Ramadan dan Idul Fitri misalnya, kondisi yang dijalani orang muslim di Taiwan pasti lebih sulit dibanding Indonesia.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Misalnya untuk Salat Tarawih atau Salat Ied, itu ke masjid harus jalan jauh bisa satu jam lebih. Puasa juga tantangan sekali, karena yang lain nggak puasa. Hanya kita saja," ujar Titi saat dijumpai detikFinance di kantor Pemerintahan Pingtung, Rabu (25/7/2018).

Selain soal fasilitas, Titi mengatakan, beberapa orang juga masih memiliki pola pikir negatif terhadap masyarakat muslim. Hal itu pernah dialami oleh Titi saat awal-awal datang ke Taiwan sekitar tahun 2000-an.


"Kaya saya sendiri pernah dicap ISIS. Katanya dikira orang muslim yang bunuh orang. Terus saya bilang 'apa kamu pernah lihat saya bunuh orang?' Jadi mindset saja," jelasnya.

Sementara untuk masalah makanan, Titi sendiri lebih senang untuk menyiapkan pribadi di rumahnya. Namun, Titi mengatakan, saat ini pemerintah Taiwan mulai mendorong fasilitas untuk umat muslim di sana, termasuk soal makanan halal dan fasilitas.

"Jadi memang sekarang pemerintah Taiwan mulai banyak mendorong makanan halal dan fasilitas-fasilitas seperti musala," tuturnya.

(fdl/ang)

Hide Ads