Hal itu dia disampaikan dalam diskusi Forum Merdeka Barat 9 (FMB9) di Kantor Kemenkominfo, Jakarta. Diskusi secara khusus membahas fakta penurunan angka kemiskinan.
Dirinya berpendapat lebih baik masyarakat membeli kebutuhan pangan, ketimbang beli rokok. Dapat diketahui, berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) rokok menjadi salah satu penyumbang terbesar angka kemiskinan setelah beras. Di perkotaan sebesar 11,07% di perdesaan 10,21%.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dia ingin masyarakat miskin berhenti merokok. Terlebih selama ini mereka ikut dalam Program Keluarga Harapan (PKH), dan menerima Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT).
"Jadi ini penting untuk kita berikan pembelajaran, semua keluarga yang menerima PKH maupun BPNT harus berjanji berhenti merokok," lanjutnya.
Hal itu diperlukan, semata-mata agar pendapatan riil mereka tidak tergerus oleh rokok, yang ujung-ujungnya memiskinkan mereka. Pasalnya rokok menyumbang kemiskinan hingga 11%.
"Kalau tidak (berhenti merokok), pengeluaran riil atau pendapatan riil mereka terganggu," tambahnya. (dna/dna)