Hal itu diungkapkannya saat menjadi pembicara kunci di acara asosiasi pengelola manajemen risiko bank atau Banker Association for Risk Management (BARa) Risk Forum dan Rapat Umum Anggota.
"Kalau dilihat lautan itu ada gelombang naik, gelombang turun, itu merupakan tidak mudah untuk bertahan di 5%," kata Sri Mulyani di Mandiri Club, Jakarta, Rabu (1/8/2018).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sampai semester I, realisasi pertumbuhan ekonomi diprediksi tumbuh 5,01%, dengan tingkat inflasi yang di bawah 3,5%. Bahkan, defisit anggaran sampai akhir Juni 2018 sangat terkendali, dan keseimbangan primer yang positif sekitar Rp 10 triliun.
"Di dalam APBN saya sampai semester I primary balance positif Rp 10 triliun, itu kita saja sudah very skeptis, di Argentina primary balance 5,5%," papar dia.
Meski kinerja APBN dalam laju yang tepat, Mantan Direktur Pelaksana Bank Dunia ini tidak ingin terlena dan tetap waspada dengan ketidakpastian global yang berasal dari kebijakan normalisasi moneter Amerika Serikat (AS) dan perang dagang antara AS dengan China.
"Jadi kita melakukan adjustment, jadi anda bayangkan dunia mulai turbulence tapi APBN kita sudah sehat," ujar dia.
Tonton juga video: 'Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Dunia Sedang Baik'
![]() |