Jonan menekankan agar Pertamina mampu menjaga produksi di atas 200.000 barel per hari (bph). Berdasarkan catatan SKK Migas, produksi di Blok Rokan per 30 Juni 2018 tercatat 207.000 bph.
"Jangan sampai Pertamina produksinya turun. Apa kita nggak malu kalau produksinya turun," kata Jonan kepada detikFinance dalam acara Blak-blakan, di Kantor Kementerian ESDM, Jakarta Pusat, seperti ditulis Rabu (1/8/2018).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Jonan juga meminta Pertamina mencari mitra untuk menggarap Blok Rokan. Dengan demikian, diharapkan bisa meningkatkan produksi migas.
"Kita akan minta Pertamina dia harus wajib mencari partner bidang hulu migas, dia harus meningkatkan produksinya," tutur Jonan.
Baca juga: Blok Rokan Akhirnya di Tangan Pertamina |
Ketika ditanya mengenai isu nasionalisasi, Jonan menjelaskan tidak ada unsur nasionalisasi menjelang tahun politik. Segala keputusan dilakukan atas dasar pertimbangan bisnis.
"Kita juga nggak pernah paksa Pertamina untuk ikut. Loh sukarela loh, kita nggak pernah paksa, malah mereka berharap moga-moga kita menang. Moga kita menang. Ya saya bilang kalau Chevron lebih baik ya Chevron yang menang, kalau anda yang lebih baik ya anda memang," ujar Jonan. (ara/ang)