Wakil Ketua SKK Migas Sukandar mengatakan saat ini target produksi migas di 2018 hampir mencapai 2 juta barel setara minyak. Di mana, minyak ditarget 800 ribu barel per hari (bph) dan gas sebesar 1,2 juta barel setara minyak.
"Tahun ini kita punya goal 2 juta barel oil equivalen. 800 ribu oil, gas nya 1.200 ribu atau 1,2 juta barel oil ekuivalen," kata Sukandar dalam acara FMB9 di Wisma Antara, Jakarta, Rabu (1/8/2018).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Untuk realisasi sampai semester I-2018, Sukandar menyebutkan produksi minyak mencapai 771 ribu bph atau 96% dari target, sedangkan gasnya 1,15 juta barel setara minyak.
"Realisasi masih under, tapi kami nggak berkecil hati, karena kita lagi develop lapangan baru," jelas dia.
Menurut Sukandar, ada beberapa lapangan migas yang mampu menggenjot produksi nasional. Antara lain Indonesia Deep Water (IDD) yang memiliki potensi 6 juta ton per tahun LNG. Lalu dari Blok Masela atau lapangan abadi yang bisa nambah 9,5 juta ton per tahun. Selanjutnya di Blok Jambaran Tiung Biru yang memiliki potensi 190 MMSCFD.
"Jadi kami berharap dalam dua empat tahun ke depan bisa menambah produksi minyak dan gas di Indonesia," papar dia.
Meski produksi minyak dan gas mengalami penurunan, Sukandar mengungkapkan bahwa penerimaan yang setor sektor migas dari target US$ 11,9 miliar sudah sebesar US$ 8,5 miliar atau 71% yang disetorkan.
"Goal-nya kayaknya bisa sampai US$ 15 miliar," tutup dia.
Saksikan juga video 'Aturan Migas Dipangkas, Apa Saja?':












































